MEMBANTU SISWA DALAM MENYIAPKAN MASA DEPAN

MEMBANTU SISWA DALAM MENYIAPKAN MASA DEPAN
Oleh: Retno Kurniawati, S.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Padangan-Bojonegoro-Jatim
Masa depan adalah masa yang dinantikan oleh setiap insan. Masa depan yang cerah menjadi harapan semua insan. Masa depan harus direncanakan sejak dini agar impian dan cita-cita dapat menjadi kenyataan. Masa-masa SMA adalah masa yang ideal dalam mempersiapkan masa depan. Tugas seorang gurulah membantu siswa dalam merencanakan masa depan. Karena kebahagiaan seorang guru adalah saat melihat anak didiknya mencapai keberhasilan.
Masa depan adalah misteri. Masa depan adalah impian. Masa depan adalah doa. Masa depan adalah milik setiap insan.Mungkin begitulah pendapat tentang masa depan. Setiap orang ingin masa depannya cerah. Setiap orang menginginkan keberhasilan dan kebahagiaan. Tidak ada orang yang menginginkan kegagalan dan kesedihan dalam hidupnya.Agar masa depan yang diimpi-impikan dapat menjadi kenyataan maka masa depan harus direncanakan. Ibarat melukis, rencana tentang masa depan adalah sketsanya. Dan ibarat perjalanan rencana tentang masa depan adalah rutenya.
Pada masa SMA anak sudah mulai mengenal dirinya, potensi yang dimiliki, kelebihan dan kelemahannya. Masa-masa SMA adalah masa yang tepat untuk merencanakan masa depan. Kelak ingin menjadi apa, langkah-langkah apa yang harus dilakukan, kendala-kendala apa saja yang akan dihadapi serta bagaimana solusinya? Sudah tentu siswa tidak dapat memikirkannya sendiri. Siswa memerlukan bimbingan agar tidak salah langkah dan hidupnya menjadi lebih terarah. Dengan bantuan guru dan orang tua, siswa akan mulai merencakan masa depan.
Sebagai seorang guru sudah selayaknya membantu siswa dalam mempersiapkan masa depan. Mengingatkan betapa banyak tantangan di masa depan. Siswa harus tahu bahwa masa depan tidak seindah yang dibayangkan. Ada badai, gelombang, bahkan karang dalam lautan masa depan. Dan semua itu perlu diketahui agar siswa siap mental ketika menghadapi berbagai kesulitan. Dan sekolah adalah gerbang masa depan. Oleh karena itu, seorang siswa harus menggunakan kesempatan bersekolah dengan sebaik-baiknya dengan cara sungguh-sungguh dalam belajar. Jangan sampai timbul penyesalan di kemudian hari. Realita menunjukkan bahwa tidak semua siswa sungguh-sungguh dalam belajar. Ini merupakan indikasi kalau siswa tersebut tidak berpikir tentang masa depan. Pemahaman terhadap masa depan ini sangat penting. Ibarat berlayar masa depan adalah tujuannya. Berlayar tanpa tujuan sama halnya melakukan perbuatan sia-sia. Dengan memiliki gambaran masa depan maka akan memotivasisiswa agar giat belajar.
Guru sebagai motivator dapat memberikan contoh tentang biografi orang –orang yang ternama serta perjuangan mereka dalam meraih keberhasilan. Misalnya Andrea Hirata, novelis yang sedang naik daun. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki seorang Andrea Hirata bisa meraih kesuksesan. Menyelesaikan pendidikannya di PTN(perguruan tinggi negeri) favorit bahkan menyelesaikan S2-nya di luar negeri. Novelnya juga laris manis di pasaran bahkan Laskar Pelangi yang telah difilmkan juga masuk dalam box office. Demikian halnya dengan Habiburahman El Sirazy, pengarang novel Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Ada juga Andri Wongso, seorang motivator handal yang memiliki perjalanan hidup yang sangat berliku hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Keberhasilan tidak hanya milik orang kota. Keberhasilan juga tidak hanya milik orang kaya. Orang desa kalau sunguh-sungguh dalam berusaha insya Allah akan berhasil. Mereka yang yang dari ekonomi lemah juga memiliki peluang yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Dengan demikian siswa akan semangat dalam menggapai masa depan.
Masa depan akan menjadi motivasi bagi siswa agar lebih giat belajar. Siswa yang mempunyai cita-cita dengan siswa yang tidak mempunyai cita-cita jelas berbeda. Siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi (PT) dan siswa yang tidak akan melanjutkan ke PT memiliki minat belajar yang berbeda. Siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi PT memiliki minat belajar yang tinggi. Apalagi kalau mereka terobsesi untuk kuliah di PTN favorit. Mereka sejak dini akan mengikuti bimbingan belajar dan berbagai les privat agar bisa menerobos PTN yang diimpi-impikan. Berbeda dengan mereka yang tidak akan melanjutkan sekolah. Kebanyakan mereka kurang sungguh-sungguh dalam belajar.Sekolah sekadar rutinitas yang harus dilalui. Prinsip mereka sangat sederhana, asal naik kelas, asal lulus tanpa ada keinginnan untuk meraih prestasi. Padahal kalau mereka mau sungguh-sungguh tidak menutup kemungkinan mereka akan meraih kesuksesan.Di sinilah peran seorang guru untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Bahwa mereka semua memiliki peluang yang sama untuk meraih keberhasilan hidup. Kalau ada jalan menuju kesuksesan kenapa kita memilih jalan kegagalan? Hidup adalah pilihan, oleh karena itu pilihlah yang terbaik untuk kehidupan kita.
Siswa dari keluarga tidak mampu terlalu pesimis dalam memandang masa depan. Padahal masa depan itu belum tentu seperti yang dibayangkan. Masa depan adalah kekuasaan Allah SWT. Allahlah yang memutuskan bagaimana masa depan hamba-Nya. Tetapi sebagai seorang manusia yang dikaruniai akal dan pikiran serta perasaan kita harus senantiasa berpikiran positif. Berusaha dan terus berusaha baru menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Belajar dan merencanakan masa depan adalah bagian dari usaha. Setelah semuanya kita lakukan baru kita menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Dan apa yang kita terima itulah yang terbaik untuk kita. Kalau kita berhasil berarti itulah yang terbaik. Dan kalau kita gagal berarti itu pula yang terbaik. Yang terbaik menurut manusia belum tentu yang terbaik menurut Allah SWT. Allahlah yang menciptakan kita, dan Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita. Kalau kita mau ikhlas dan tawakal insya Allah ada hikmah yang bisa kita petik.
Cara lain yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam membantu siswa dalam mempersiapkan masa depan adalah dengan membimbing siswa untuk menemukan potensi yang dimiliki kemudian menyalurkannya melalui pengembangan diri (PD) atau ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Misalnya siswa yang memiliki bakat meneliti bisa mengikuti PD KIR (kelompok ilmiah remaja). Siswa yang memiliki bakat bermain peran dapat mengikuti PD teater. Siswa yang memiliki bakat menulis dapat mengikuti PD jurnalistik. Dengan mengikuti PD maka siswa dapat mengasah potensi yang dimiliki. Dengan bimbingan seorang guru yang kompenten di bidangnya maka potensi siswa akan makin terasah. Siswa akan lebih mengenal dirinya bahkan mempunyai gambaran tentang masa depan. Misalnya ingin menjadi jurnalis, ingin menjadi diplomat, ingin menjadi peneliti, dan sebagainya.
Memotivasi siswa untuk membaca juga merupakan cara membimbing siswa dalam merencakan masa depan. Mengingat sangat banyak manfaat yang akan diperoleh seorang siswa ketika aktif membaca antara lain menambah wawasan, mendapatkan hiburan yang sehat dan mengisi waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat. Memang tidak semua siswa memiliki hobi membaca. Tidak heran kalau kantin sekolah lebih ramai dibandingkan dengan perpustakaan. Guru bisa memotivasi siswa untuk rajin membaca misalnya memberikan tugas-tugas yang harus dilakukan dengan membaca buku, majalah, atau surat kabar yang ada di perpustakaan. Tidak hanya guru Bahasa Indonesia, semua guru bisa melakukannya. Kalau itu sudah dilakukan maka tugas membaca yang semula terasa berat akan menjadi kebiasaaan dan siswa menjadi rajin membaca. Guru bisa juga memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan contoh buku-buku yang bagus dan cocok dibaca oleh siswa. Memberikan contoh orang-orang yang berhasil karena membaca.
Ada banyak jalan untuk mencapai kesuksesan. Ada jalan yang lurus ada juga jalan yang menikung. Oleh karena itu sejak dini siswa harus dibekali keimanan yang kuat agar tidak salah jalan. Jangan sampai siswa menghalalkan segala cara untuk meraih kesuksesan atau mengorbankan teman demi sebuah jabatan. Karena kesuksesan yang diperoleh dengan jalan kecurangan tidak akan bertahan lama. Siswa harus memperjuangkan cita-cita dengan cara yang positif, melewati tahap demi tahap. Orang yang pernah mengalami kesulitan dalam hidup akan memiliki rasa empati yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Kebahagiaan seorang guru adalah saat melihat anak didiknya mencapai keberhasilan. Dan meraih keberhasilan tidak semudah membalik telapak tangan. Semua harus diperjuangkan. Jangan berharap keberhasian turun dari langit sebagaimana cerita dalam negeri dongeng.Sebagaimana sebuah nasihat bahwa usaha itu tegak lurus dengan hasil. Apabila usahanya maksimal maka hasilnya juga maksimal, begitu juga sebaliknya. Siswa adalah generasi muda. Membimbing siswa dalam mempersiapkan masa depan berarti mempersiapkan para pemimpin bangsa . Sungguh tugas yang sangat mulia.
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

16 November 2017 pukul 12.28

Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan
Di Situs Kami LegendaPelangi.com
Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^

Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online

Fasilitas BANK yang di sediakan :

- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon

Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
-BBM : 2AE190C9
-Website : Legendapelangi.com

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved