KARYA-KARYAKU

LAPORAN HASIL WAWANCARA

CANTIK, SHALEHAH DAN BERPRESTASI
DARI KOTA LEDRE

Gadis berjilbab ini sudah tak asing lagi bagi kita. Wajahnya sering muncul di media massa cetak dan elektronika. Berbagai prestasi telah diraihnya, salah satu prestasi yang prestisius adalah sebagai siswa teladan tingkat nasional. Berikut ini adalah hasil wawancara wartawan Radar Bojonegoro dengan Farahdina Ayudyasari di rumahnya yang asri. Dengan mengenakan kaos warna pink, celana putih dan jilbab yang senada. Farah, begitu dara jelita ini biasa disapa, menjawab dengan ramah pertanyaan dari wartawan Radar Bojonegoro.

P
utri dari pasangan Bapak Firmansyah dan Ibu Safitri ini, tidak menyangka kalau dirinya ternyata terpilih sebagai siswa teladan tingkat nasional. Dia merasa biasa-biasa saja, sama dengan pelajar lainnya. Selain bersekolah dara ayu yang lahir pada tanggal 11 Maret 1990 ini aktif berorganisasi di OSIS dan PMR. Dia juga menyalurkan hobinya di ekstrakurikuler KIR dan teater.
Berbicara tentang cita-cita, gadis yang gemar makan coklat, es krim dan gado-gado ini mengatakan ingin menjadi dokter atau psikolog sekaligus penulis. Penyuka warna pink dan biru ini memang hobi menulis. Sudah beberapa kali dia menjuarai lomba menulis fiksi maupun nonfiksi, dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Ditanya tentang pacar, dengan tersenyum manja, putri pertama dari tiga bersaudara ini mengaku masih jomblo. Baginya pacaran itu nomor sekian. Yang menjadi prioritasnya saat ini adalah belajar. Biarpun begitu dia mau memberikan sedikit bocoran tentang cowok idamannya. Kalau sudah saatnya kelak, dia ingin mendapatkan pasangan hidup laki-laki yang saleh, cerdas, berbakti pada orang tua, dan menerimanya apa adanya. Kira-kira siapa ya cowok beruntung yang akan mempersunting kakak dari Faris dan Firda ini? Sudah tentu waktulah yang akan menjawabnya.
Oh ya, muslimah yang sudah khatam Alquran waktu kelas 3 SD ini, sangat bahagia dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Lebih lanjut lagi, gadis yang selalu menutup aurat ini, dengan rendah hati mengatakan kalau prestasinya itu merupakan karunia Allah swt. Biarpun begitu, siswa yang telah mengharumkan nama SMA Bina Insani ini, mengucapkan terima kasih kepada ayah bundanya yang telah membesarkan dan mendidiknya hingga menjadi seperti sekarang ini. Kepada Bapak Ibu guru SMA Bina Insani, gadis energik ini sangat berterima kasih atas bimbingan, motivasi dan kesempatan yang diberikan kepadanya.
Prinsip hidup gadis yang masih tercatat sebagai siswa kelas XI IPA 1 SMA Bina Insani ini sangat sederhana namun berat untuk dilaksanakan. Be Your Self, lakukanlah yang terbaik dan jadilah yang terbaik. Gadis yang selalu peringkat 1 sejak SD ini selalu belajar setelah shalat Dhuhur, shalat Isya, dan shalat Subuh.
Gadis yang rajin puasa Senin-Kamis, shalat tahajud dan membaca Alquran ini, berpesan kepada pembaca Radar Jawa Pos agar mengisi masa remaja dengan aktifitas yang positif. Ukir prestasi sebanyak-banyaknya. Gunakan kesempatan bersekolah dengan rajin belajar, aktif berorganisasi dan mengembangkan bakat melalui ekstrakurikuler.
Bagi pembaca yang ingin kenal lebih lanjut dengan Farah bisa langsung datang ke wismanya di Jalan Tunas Harapan No. 3 Padangan, Bojonegoro atau bisa juga kirim email ke www.farah.com. Wawancara kami dengan Farah berakhir tepat pukul lima sore. Senyum manis Farah mengantar kami hingga ujung jalan.





TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA












TEKS PIDATO

Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 1 Padangan, Yang terhormat rekan-rekan guru dan karyawan- karyawati SMA Negeri 1 Padangan, serta anak-anakku yang Bapak sayangi dan Bapak banggakan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin, washalatu wasalamu ala asrafil ambiya walmursalim sayidina wamaulana Muhammadin waala alihi washahbihi ajmain.Kali pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah rabbul izzati yang telah melimpahkan berbagai kenikmatan kepada kita sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti upacara bendera dalam keadaan sehat walafiat tanpa kekurangan suatu apapun. Kali kedua, shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw.yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang bersama Addinul Islam.
Anak-anakku yang tercinta, pada kesempatan ini Bapak akan berbicara tentang dampak televisi terhadap kepribadian siswa. Bapak sengaja mengangkat masalah ini karena Bapak menyadari betapa bahayanya televisi terhadap perkembangan kepribadian seorang remaja.
Para siswa yang berbahagia, dibandingkan dengan teknologi lainnya seperti internet dan Hp., televisi memiliki pengaruh lebih besar karena televisi lebih memasyarakat. Bahkan bisa dikatakan setiap rumah pasti memiliki televisi. Apalagi tayangan televisi lebih didominasi oleh acara-acara hiburan daripada yang berbau pendidikan. Yang lebih parah lagi televisi telah menyita sebagian waktu kita. Siswa lebih betah berjam-jam menonton televisi daripada belajar yang merupakan kewajiban siswa.
Para siswa yang Bapak sayangi, bukan berarti kita tidak boeh melihat televisi. Silakan saja melihat tetapi kita harus punya filter, pilih acara-acara yang mendidik seperti Berita, Jejak Petualang, Ceramah Agama, Horizon, Laptop Si Unyil, Si Bolang dan Asal-usul.Apalagi dengan menjamurnya televisi swasta, kita dapat memilih acara-acara yang kita sukai. Kita harus memanfaatkan televisi sebagai media belajar , sarana memperoleh informasi, dan hiburan yang sehat.
Anak-anakku yang tercinta, pada kenyataannya kita telah diperbudak oleh televisi, dengan menonton sinetron yang bersambung sampai ratusan episode.Dengan cerita cerita percintaan yang klise dan vulgar, atau cerita-cerita misteri yang menyesatkan. Kita tidak menyadari berapa banyak waktu kita yang terbuang percuma dengan menonton televisi. Padahal masih banyak aktifitas positif yang dapat dilakukan oleh siswa misalnya belajar, mengembangkan bakat, dan membantu orang tua.
Demikian yang dapat Bapak sampaikan, semoga kalian dapat mengambil hikmahnya. Marilah kta intropeksi diri berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menonton televisi. Marilah kita mengurangi interaksi dengan televisi dan selektif dalam memilih acara televisi. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf apabila ada sikap dan perkataan Bapak yang kurang berkenan di hati. Akhir kata, wabilahi taufik walhidayah waridha walinayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA


















Esai
ARTI MASA REMAJA

Remaja identik dengan sosok yang energik, ceria, penuh semangat dalam menjalani hidup, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Berbicara tentang remaja memang tidak ada habisnya. Ada saja yang bisa kita angkat dari sosok remaja. Tulisan singkat ini akan mengupas arti masa remaja.
PENUH KESAN
Tidak bermaksud mengecilkan arti masa anak-anak dan masa dewasa, masa remaja adalah masa yang paling berkesan dan penuh warna. Masa remaja adalah masa yang dinantikan. Anak-anak ingin cepat merasakan masa remaja yang menurut mereka begitu mengasyikkan. Orang dewasa dan lansia pun masih sangat terkesan dengan masa remajanya. Bayang-bayang masa remaja begitu lekat dalam ingatan. Kalau boleh, ingin rasanya kembali ke masa remaja dan menjalani masa remaja dengan penuh keceriaan sehingga masa remaja menjadi penuh warna
MASA BERCINTA
Pada diri remaja mulai tumbuh perasaan cinta terhadap lawan jenis. Wajah yang semula bersih telah dinodai oleh beberapa jerawat yang mulai menghiasi wajah remaja. Siswa yang sedang jatuh cinta menjadi rajin ke sekolah karena pujaan hati berada di sekolah yang sama. Remaja lebih bergairah dalam menjalani hidup. Hari-hari terasa berjalan begitu cepat. Begitulah ketika cinta sedang bermekaran di hati seorang remaja. Tetapi apa yang terjadi ketika putus cinta? Gairah belajar menjadi sirna, sekolah menjadi tempat paling menyebalkan, orang yang dicintai menjadi orang yang paling dibenci, wajah yang dulu sangat dirindukan menjadi begitu memuakkan.
MENCARI JATI DIRI
Masa remaja dikenal juga sebagai masa transisi. Seorang remaja tengah mencari jati diri. Mereka memerlukan figur yang perlu diteladani. Agar remaja tidak salah jalan, hendaknya orang tua, guru dan tokoh masyarakat menjadi teladan bagi remaja. Mereka harus berperilaku yang sopan dan berakhlak mulia karena remaja akan mencontoh perilaku mereka.
Pada masa ini, remaja sangat rentan terpengaruh terhadap lingkungan. Oleh karena itu, para orang tua harus memperhatikan perkembangan kepribadian putra-putrinya. Orang tua harus tahu dengan siapa putra-putrinya bergaul dan apa saja yang sering dilakukan. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Sebaliknya, anak yang mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya akan tumbuh sebagai pribadi yang “sempurna” dan mereka akan berusaha membahagiakan orang tuanya. Anak-anak yang bermasalah kebanyakan kurang kasih sayang. Mereka melampiaskan kejengkelannya pada orang tua dengan melakukan tindakan yang justru menghancurkan masa depan mereka seperti merokok, minum-minuman keras dan mengkonsumsi narkoba.
SOSOK YANG UNIK
Remaja adalah sosok yang unik. Fisiknya telah tumbuh sempurna layaknya orang dewasa tetapi psikisnya (jiwanya) masih labil. Mereka menganggap dirinya sudah dewasa sehingga mereka ingin bebas dari aturan. Mereka seringkali mengambil keputusan yang bertentangan dengan kehendak orang tua. Mereka tidak menyadari kalau keputusannya itu salah dan sangat membahayakan dirinya.Larangan atau nasihat orang tua yang merupakan wujud kecintaan orang tua terhadap anak, dianggap sebagai ikatan yang membelenggu.
Orang tua hendaknya menyadari kondisi kejiwaan seorang remaja dan memperlakukan remaja dengan bijaksana. Orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak. Sangat berbahaya jika anak curhat pada orang yang salah. Kalau sampai anak lebih nyaman curhat pada orang lain saat menghadapi masalah itu merupakan indikasi kurang harmonisnya hubungan antara orang tua dan anak.
Orang tua jangan terlalu mengekang atau memaksa putra-putrinya untuk melakukan sesuatu yang menurut orang tua baik. Akan lebih bijaksana kalau orang tua menasihati anak dengan kalimat persuasif (ajakan). Perasaan anak akan lebih tersentuh dan mereka dengan penuh kesadaran mengikuti saran orang tua. Ini sangat berbeda jika orang tua menggunakan kalimat imperatif (perintah). Anak akan merasa dipaksa dan orang tua dianggap diktator karena memaksakan kehendaknya kepada anak.
MENYONGSONG MASA DEPAN
Allah swt. menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kelemahannya. Setiap manusia memiliki bakat yang apabila dikembangkan akan membawanya ke puncak keberhasilan. Pada masa remaja, seorang remaja sudah mengetahui bakat yang dimiliki. Mereka bisa mengembangkan bakatnya dengan mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Misalnya, mereka yang berbakat di bidang musik dapat mengikuti ekstrakurikuler musik.
Pada masa remaja ini pula, mereka seolah mempunyai gambaran tentang masa depan. Mereka sudah mengetahui bakat yang dimiliki, ingin jadi apa dan persiapan apa saja yang harus dilakukan dalam menggapai impian dan cita-cita. Misalnya bagi mereka yang ingin menjadi dokter, mereka harus mengambil jurusan IPA dan kuliah di jurusan kedokteran.
Nah, para remaja demikian tadi opini singkat tentang arti masa remaja. Semoga dapat menjadikan masa remajamu makin penuh warna. Selamat menjalani masa remaja. Berpikirlah sebelum berbicara dan melangkah. Masa muda tidak akan terulang kembali. Gapailah impianmu dengan semangat dan kreativitas, karena keberhasilan tidak akan berpihak pada orang-orang yang berpangku tangan, yang bagaikan pungguk merindukan bulan.







TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA















TEKS MC (MASTER OF CEREMONY) /PEMBAWA ACARA

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padangan, yang terhormat Bapak Ibu guru dan staf tata usaha, serta teman-temanku yang berbahagia. Assalamulaikum warahmatulahi wabarakatuh

Bismillahirahmanirrahim, alhamdulillahirabbilalamin wabihi nastainu ala umurridunnyawaddin waala alihi waashabihi ajmain. Rabbi srohli sodri wayasirli amri wahlul uqdatan millisani yafqaul qauli. Amma ba’du.

Kali pertama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah rabbul izzati, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad saw.. Kali kedua, semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada uswah kita, Rasullulah Muhammad saw. beserta keluarga, para sahabat, dan pengemban risalah beliau hingga akhir zaman. Kali ketiga, kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu dan rekan sekalian pada acara Maulid Nabi Muhammad saw.. Acara ini bertujuan untuk mengenang kembali perjalanan hidup suri teladan kita Nabi Muhammad saw. sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan segenap keluarga besar SMA Negeri 1 Padangan.

Hadirin yang berbahagia, susunan acara yang akan kita lalui bersama adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Alquran dan terjemahannya
3. Sambutan-sambutan
a. Ketua panitia
b. Kepala SMA Negeri 1 Padangan
4. Hiburan
a. Nasyid Gradasi
b. Musikalisasi Puisi
c. Teater Kanvas
5. Ceramah
6. Doa
7. Penutup
Hadirin rahimakumullah acara pertama yaitu pembukaan, mari kita buka acara ini dengan bacaan basmallah.

Terima kasih, semoga acara dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang kita harapkan. Memasuki acara kedua yaitu gema Wahyu Illahi atau pembacaan ayat suci Alquran disampaikan oleh rekan Muhammad Rizki dan Miftakhul Huda. Kepadanya dipersilakan.

Sadqallahuladzim. Maha Besar Allah atas segala firman-Nya. Semoga pembacaan Kalam Illahi tadi dapat memberikan pencerahan kepada kita. Amin ya rabbal alamin. Hadirin yang berbahagia, memasuki acara ketiga adalah sambutan-sambutan. Yang pertama akan disampaikan oleh Bapak Kasbani selaku Ketua Panitia. Kepadanya dipersilakan.

Demikian tadi sambutan dari Bapak Kasbani yang pada intinya mengajak kita untuk meningkatkan ibadah,memperdalam ilmu Islam dan meneladani Rasulullah saw.. Hadirin yang saya hormati sambutan selanjutnya akan disampaikan oleh Bapak Kepala SMA Negeri 1 Padangan. Kepada Bapak Surodjo dipersilakan.

Terima kasih Bapak atas sambutannya, semoga dapat memotivasi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Hadirin yang berbahagia, memasuki acara keempat yaitu hiburan berupa nasyid, musikalisasi puisi dan teater yang akan dipersembahkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Padangan. Baiklah langsung saja kita sambut penampilan dari tim Nasyid Gradasi yang akan membawakan dua nasyid berjudul Shalawat dan Rasulullah. Kepada Tim Nasyid Gradasi dipersilakan.

Hadirin rahimakumullah, tepuk tangan yang meriah untuk Tim Nasyid Gradasi. Lantunan suara merdunya telah mengingatkan kita betapa selama ini kita terlalu asyik dengan urusan dunia dan melupakan urusan akhirat. Hiburan selanjutnya adalah musikalisasi puisi. Kepada rekan Helvi Tiana Rosa dan kawan-kawan dipersilakan.

Hadirin yang berbahagia, sekali lagi tepuk tangan yang meriah untuk rekan Helvi dan kawan-kawan. Penampilan mereka begitu memukau, membanggakan dan menyentuh perasaan kita. Hiburan yang terakhir adalah Teater Kanvas yang akan mengangkat cerita yang berjudul Titian Surgawi. Kepada rekan rekan dari Teater Kanvas dipersilakan.

Tepuk tangan untuk Teater Kanvas yang telah menguras air mata kita dengan ceritanya yang cukup menyentuh kalbu dan sarat dengan hikmah. Hadirin yang kami hormati, setelah menikmati sajian hiburan, kini tiba saatnya kita memasuki acara inti berupa ceramah agama yang akan disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar dari Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Kepada Aa Gym dipersilakan dan setelah ceramah mohon dilanjutkan dengan doa.

Amin ya rabbal alamin. Semoga kita termasuk hamba yang beruntung yang akan mendapatkan syafaat pada yaumul hisab nanti. Hadirin yang berbahagia, acara demi acara telah kita lalui bersama. Marilah kita tutup acara ini dengan bacaan hamdallah. Atas partisipasi dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Selaku pembawa acara saya mohon maaf apabila ada sikap dan perbuatan saya yang kurang berkenan dihati. Akhir kata, ihdinas sirotol mustaqim. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA














PENTINGNYA MENGETAHUI KARAKTERISTIK REMAJA
DEMI MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA YANG BERKUALITAS

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia
Yang dibina oleh Ibu Retno Kurniawati, S.Pd

Oleh :

ADINDA SALSABILA
NIS. 11032007
Kelas XI IPS 2






PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PADANGAN
JALAN DR SUTOMO NO 2 TELP (0353)551384 – (0296)422828
PADANGAN 62162 BOJONEGORO
AGUSTUS 2007
PENTINGNYA MENGETAHUI KARAKTERISTIK REMAJA
DEMI MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA YANG BERKUALITAS

A. PENDAHULUAN
Remaja adalah generasi muda yang kelak akan melanjutkan estafet pembangunan. Oleh karena itu, sejak dini hendaknya diadakan pembinaan secara intensif agar tumbuh sebagai generasi muda yang berkualitas. Realita di masyarakat, semakin berkembangnya teknologi, semakin sulit mendidik para remaja. Teknologi banyak memberikan dampak negatif terhadap perkembangan jiwa remaja. Selain itu, remaja memiliki karakter yang berbeda dengan anak-anak maupun dewasa. Agar tidak kesulitan saat berinteraksi dengan remaja dan mudah dalam mengarahkan, maka harus mengetahui karakter remaja terlebih dahulu.
B. ISI
1. Karakteristik Remaja
Ada beberapa definisi tentang remaja, namun intinya mengacu pada makna yang sama. Menurut Harlock dalam Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri, “istilah remaja (adolescense) mengandung pengertian tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa” (2003:9). Definisi yang lebih luas lagi dikemukakan oleh Piaget dalam Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri, “istilah adolescense diartikan sebagai kematangan mental, emosional, sosial dan fisik” (2003:9). “Masa remaja terletak antara masa anak dan masa dewasa. Maka masa remaja telah telah dianggap mulai, ketika anak telah matang dalam aspek seksual, dan kemudian berakhir setelah matang secara hukum” (Hariyadi, 1995 : 15).
a. Masa Yang Penting
“Semua periode dalam rentang kehidupan penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Dilihat dari akibat sikap dan perilaku, serta fisik dan psikologis, maka masa remaja dianggap masa yang penting” (Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri 2003 : 11).
b. Masa Peralihan
“Peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meniggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang” ( Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri, 2003 : 11-12)
c. Masa Perubahan
“Setiap tahap perubahan sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ada lima perubahan yang sama dan bersifat universal yaitu meningginya emosi, perubahan tubuh, perubahan dalam bentuk fisik serta aturan-aturan kelompok sosial, perubahan nilai-nilai, dan bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan” ( Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri 2003 : 12-13).
d. Masa Remaja
“Pada masa ini terdapat penurunan laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal” ( Mochtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri 2003, : 13). Selain empat karakteristik di atas, remaja yang merupakan peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. “Remaja seringkali menunjukkan sifat-sifat karakteristik seperti kegelisahan, kebingungan karena terjadi pertentangan,keinginan untuk mencoba mengkhayal dan aktifitas berkelompok” ( Hariyadi, 2003 : 15). “Ada juga yang mengatakan remaja adalah orang-orang yang sedang dalam proses pencarian identitas diri, dan sensitif dengan keadaan lingkungan dan mudah melakukan perubahan” (Erinawati, 2004 : XIII ). Senada dengan pendapat di atas, O. Solihin dalam M. Iwan Januar menyebutkan “empat ciri khas remaja yaitu seringkali tidak bisa mengendalikan emosi, sahabat adalah segalanya, alergi dengan orang tua dan tidak peduli” ( 2003 : XIII ).
2. Perkembangan Remaja
“Pada masa remaja, yang berkembang tidak hanya fisik tetapi juga psikis dan sosial. Pertumbuhan fisik meliputi perubahan fisik yang progresif baik eksternal maupun internal. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh internal (sifat jasmaniah, yang diwariskan orang tuanya, dan kematangan ) dan faktor eksternal ( kesehatan, makanan, dan sebagainya)” ( Hariyadi, 2003 :22 ).

Adapun perkembangan aspek-aspek psikis remaja meliputi emosi, intelek, dan bakat. Karakteristik atau ciri khas dari perkembangan emosi remaja ialah energi besar, emosi berkobar, pengenalan diri belum sempurna” ( Hariyadi, 2003 : 52 ). Selanjutnya adalah perkembangan intelek Piaget dalam Sugeng Hariyadi menjelaskan ada “empat taraf pokok perkembangan intelek remaja. Taraf pertama yaitu sensori motoris , taraf kedua praoperasional, taraf ketiga konkrit. Yang terakhir adalah taraf keempat formal – operasional” (2003 : 52). Yang terakhir adalah “bakat yaitu kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan,baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus”( Hariyadi, 2003 : 53 ).
Setelah membahas perkembangan fisik dan psikis, ada satu lagi yang akan dibicarakan yaitu perkembangan sosial. “Perkembangan sosial khusus kepada remaja dapat dilihat dari adannya dua macam gerak, yaitu memisahkan diri dari orang tua menuju ke arah teman-teman sebaya. Remaja berusaha melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan jati dirinya atau disebut juga proses mencari identitas ego” ( Hariyadi, 2003 : 82 ).
Yang terakhir adalah perkembangan berbahasa, “perkembangan berbahasa para remaja didukung oleh perkembangan kognisinya. Dalam kaitan tersebut remaja memiliki bahasa yang berbeda dari tahap-tahap sebelumnya, seperti munculnya istilah-istilah khusus di kalangan remaja” ( Hariyadi, 2003 : 83 ).
3. Kebutuhan Remaja
Berbagai macam kebutuhan yang dikemukakan oleh para ahli seperti Maslow, McClealand dapat dikelompokkan ke dalam tiga buah kebutuhan dasar yaitu “kebutuhan biologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosiologis. Dalam perkembangannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dicapai melalui peer group ( teman seusia ) serta melalui lingkungan keluarga dan pendidikan formal di sekolah” ( Hariyadi, 2003 : 101 ).
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Remaja memiliki karakter khusus yang berbeda dengan anak-anak maupun dewasa yaitu : masa yang penting, masa peralihan, masa perubahan, masa remaja, kegelisahan, kebingungan, karena terjadi suatu pertentangan, keinginan untuk mencoba mengkhayal, aktivitas berkelompok, tidak bisa mengendalikan emosi, sahabat adalah segalanya, alergi pada orang tua, dan tidak peduli.
b. Remaja mengalami pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, sosial dan bahasa. Pertumbuhan fisik meliputi perubahan fisik yang progresif baik eksternal maupun internal. Perkembangan psikis remaja meliputi emosi, intelek, dan bakat. Perkembangan sosial remaja terlihat dari kecenderungan remaja yang memisahkan diri dari orang tua dan lebih dekat dengan teman-teman. Perkembangan bahasa pada remaja didukung oleh perkembangan kognisinya.
c. Kebutuhan remaja meliputi kebutuhan biologis, psikologis, dan dan sosiologis. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulkan kekecewaan yang pada akhirnya akan menggangu proses pertumbuhan remaja itu sendiri.
2. Saran
a. Para guru dan orang tua hendaknya memahami remaja seutuhnya baik karakteristik, perkembangan, maupun kebutuhannya serta memperlakukan remaja secara bijaksana.
b. Para remaja hendaknya mengenali diri secara utuh baik fisik maupun psikis dan memiliki pendirian yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.
c. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian yang lebih kepada remaja misalnya dengan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa SMP dan SMA sederajat serta memberikan buku-buku yang penting berkaitan dengan remaja melalui perpustakaan sekolah.










TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA







DAFTAR PUSTAKA

Erinawati, Euis. 2004. Ngetop Bareng Biar Peace. Jakarta : Gema Insani Press
Hariyadi, Sugeng. 1998. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Januar, M. Iwan. 2003. Surga Juga Buat Remaja Lho ..... Jakarta. : Gema Insaini Press.

Mukhtar dan Ratih Kusuma Intan Pamastri. 2003. 60 Kiat Menjadi Remaja Milenium. Jakarta: PT Rakasta Samasta.























SEMINAR NARKOBA
SMA SETIA PERSADA

I. DASAR PEMIKIRAN
Penyebaran narkoba kian hari kian mengkhawatirkan saja. Yang menjadi sasaran tidak hanya masyarakat perkotaan tapi juga masyarakat pedesaan. Karakter remaja yang mudah terpengaruh membuat para pengedar narkoba menjadikan remaja sebagai target utama. Agar remaja, baik siswa, maupun mahasiswa, tidak terjebak dalam lingkaran setan narkoba, maka remaja harus di bekali pengetahuan tentang narkoba. Banyak korban berjatuhan karena narkoba, ada yang overdosis, menderita AIDS karena terinveksi virus HIV melalui jarum injeksi narkoba yang digunakan secara bergantian. Penjara pun penuh sesak dengan oleh para pengedar narkoba. Hukuman terhadap para pengedar narkoba yang terlalu ringan membuat Indonesia menjadi sasaran bagi pengedaran narkoba. Pengedaran narkoba kalau tidak segera dipangkas akan menghancukan masa depan Indonesia. Cara menghancurkan sebuah negeri adalah dengan menghancurkan generasi mudanya. Narkoba lebih berbahaya dibandingkan nuklir atau senjata kelas berat lainnya. Narkoba harus diperangi agar bangsa Indonesia selamat dari kehancuran.
II. TUJUAN
A. Untuk menginformasikan kepada siswa tentang bahayanya narkoba sehingga siswa tidak akan mengkonsumsi narkoba.
B. Sebagai upaya preventif agar siswa tidak mengkonsumsi narkoba.
C. Sebagai wujud partisipasi penanggulangan narkoba di Indonesia.

III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan seminar narkoba ini Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Minggu, 27 Agustus 2007
Waktu : Pukul 07.00 – 12.00 WIB
Tempat : Aula SMA Setia Persada
IV. SASARAN
Siswa SMA Setia Persada
V. PANITIA PENYELENGGARA
A. Pelindung : Drs Miftahul Rouf Safriza, M.Pd
B. Penanggung jawab : Drs M Irfan Hidayatullah
C. Ketua : Muhammad Isa Ansori
D. Wakil Ketua : Syaifullah Yusuf
E. Sekretaris : Adinda Salsabila
F. Bendahara : Zirlifera Jamil
G. Seksi-seksi :
1. Perlengkapan/transportasi : a. Harun Musa
b. Ulil Albab
c. Maulana Yusuf
2. Promosi /dana : a. Syafii Ma’arif
b. Dini Ramadhani
c. Izzatul Jannah
3. Acara/dokumentasi : a. M.Irfan Hakim
b. Taufik Hidayat
c. Rizky Nurul Imana
4. Konsumsi : a. Fatimah Azzarah
b. Helvi Tiana Rosa
c. Nurul Faizah
5. Pembantu umum : a. Taufiqurrahman
b. Ayatullah Khomaeni
c. Miftahul Jannah
VI. BIAYA YANG DIPERLUKAN
A. Rencana Pengeluaran
1. Fotokopi makalah Rp 350.000,00
2. Sewa sound system Rp 200.000,00
3. Konsumsi Rp 1.000.000,00
4. Transportasi Rp 300.000,00
5. Honor 3 narasumber @ Rp 250.000,00 Rp 750.000,00
6. Dokumentasi/publikasi
2 rol film plus cetak Rp 200.000,00
7. Dekorasi Rp 250.000,00
8. Spanduk @ Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Jumlah Rp 3.200.000,00
B. Rencana Pendapatan
1. Peserta @ Rp 2.000,00  600 Rp 1.200.000,00
2. Sekolah Rp 1.000.000,00
3. Donatur Rp 1.000.000,00
Jumlah Rp 3.200.000
VII. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini dibuat untuk menjadikan pertimbangan dalam peyelenggaraan kegiatan. Atas perhatian dan disetujuinya proposal ini kami ucapkan terima kasih.

Bojonegoro, 10 Agustus 2007

Mengetahui,
Kepala SMA Setia Persada, Ketua Penyelenggara,


Drs Miftahul Rouf Safriza, M.Pd. Muhammad Isa Anshari
NIP. 190274230475 NIS. 13232007




TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA













RESENSI BUKU
JANGAN BIARKAN KESUCIAN CINTA TERNODA
Judul buku : Jangan Nodai Cinta
Pengarang : O Solihin dan Iwan Januar
Penerbit : Gema Insani Pers
Tahun terbit : 2003
Tebal buku : 186 halaman

Penulis buku ini adalah Oleh Solihin dan M Iwan Januar. Dua sahabat ini sama-sama alumni Analis Kimia, Bogor. Keduanya rela meninggalkan pekerjaannya sebagai analis kimia dan memilih tekun ke dunia kepenulisan. Mereka bergabung di majalah Permata sampai sekarang. Buku ini merupakan karya ketiga dari dua penulis ini. Karya sebelumnya adalah Jangan Jadi Bebek dan Jangan Jadi Seleb mendapat respon positif dari masyarakat. Melihat buku-buku yang dihasilkan, penulis termasuk kategori penulis psikologi remaja Islam.
Jangan Nodai Cinta ini mengupas cinta secara tuntas berdasarkan ajaran Islam. Berjuta tanya tentang cinta akan menemukan jawabannya setelah membaca buku ini. Manusia hidup tanpa cinta bisa dibaca pada halaman 3 – 37. Yang muda yang bercinta bisa dibaca pada halaman 39 – 103. Bagaimana mengendalikan cinta bisa dibaca pada halaman 105 – 139. Dan kalau nggak ku ... ku ... dapat dibaca pada halaman 141 – 186.
Mencari kelemahan buku ini sangatlah sulit, laksana mencari jarum di hamparan pasir. Yang nampak justru keunggulannya. Penulis menggunakan ragam bahasa gaul, menambah kesempurnaan buku ini. Buku ini dibagi menjadi empat bab dan tiap bab terdiri atas beberapa subbab. Walaupun terdiri atas beberapa bab, tiap bab bisa dikatakan berdiri sendiri. Jadi, pembaca bisa langsung membaca tulisan yang paling disukai, dan tidak harus membaca dari bab satu. Ini menunjukkan teknik penyajian buku ini sangat baik. Pengorganisasiannya juga sangat menarik. Covernya berwarna pink dengan simbol hati yang ternoda. Ukuran buku yang relatif kecil membuat buku ini mudah dibawa kemana-mana. Yang tidak boleh dilupakan, isi buku ini luar biasa menarik. Para remaja harus membacanya agar memahami hakikat cinta yang sebenarnya dan menyikapi cinta secara bijaksana.
Setelah mengetahui isinya, tidak salah jika disimpulkan buku ini sangat berkualitas dan layak dibaca oleh para remaja, baik SMA maupun mahasiswa, agar mereka mengetahui hakikat cinta yang sebenarnya dan tidak terjebak pada cinta syahwati.
RESENSI NOVEL
SELAKSA JALAN MENUJU SURGA

Judul buku : Berjuta Embun Surga
Pengarang : Muttaqwiati
Penerbit : Gema Insani
Tahun terbit : 2003
Tebal buku : 187


Kumcer (kumpulan cerpen) ini terdiri atas sebelas cerpen. GELEGAK RINDU menceritakan Mad Rosyad yang memiliki semangat membara untuk mempelajari ilmu Allah swt.. BIARKAN AKU MENJADI LILIN menceritakan Rembulan yang memilih hidup laksana lilin, berkorban demi kebahagiaan keluarganya. AROMA KEMATIAN menceritakan Jeff yang belajar tentang kematian ketika ayahnya meninggal dalam kondisi mengenaskan. CINTA DI ATAS KERTAS menceritakan persahabatan seorang mahasiswa bernama Zuama dengan seorang nenek yang kesepian karena ditinggal oleh putra-putrinya. CINDE AMOH menceritakan Bagus Cahya Mustika yang berusaha menghapus kesyirikan di desanya.. BERJUTA EMBUN SURGA menceritakan Purwati yang berusaha menyadarkan orang tuanya dari taruhan.DARAH JANJI menceritakan Jono yang berusaha menyadarkan orang tuanya dari taruhan dan sabung ayam. KERUDUNG BU NYAI menceritakan tabiat perempuan yang suka ghibah. MENEMBUS LANGIT menceritakan Rudi Bahtiar yang dilema di jalan dakwah. IBU BARU menceritakan Fa dan dua adiknya yang mendapatkan Ibu baru setelah Ibu kandungnya meninggal. Terakhir, MALAM MINGGU BERDEBU menceritakan Ju yang mudah terpengaruh dengan lingkungannya.
Kumcer ini memiliki tema yang sama yaitu kembali ke jalan Allah swt.. Namun penulis dengan piawai mengembangkan tema menjadi cerpen yang menarik. Cerpen yang syarat nilai religi ini mencerminkan pemahaman penulis yang sangat dalam terhadap agama Islam. Pengarang sengaja menampilkan tokoh-tokoh yang berbeda dalam setiap cerpennya. Melalui perjalanan hidup para tokoh, penulis secara halus menasihati pembaca untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. dan meninggalkan budaya yang jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Agar nuansa Jawa Timur benar-benar terasa, maka penulis sengaja menggunakan dialek Jawa dalam cerpen-cerpennya.. Latar/setting cerpen ini kebanyakan di Jawa Timur seperti Malang dan Surabaya.
Penulis kumcer ini adalah M. Mutaqwiati. Lahir di Ngawi, 28 April 1970. Sarjana Pendidikan Kimia alumni IKIP Malang ini mulai menulis di media sejak MTs. Beberapa penghargaan di bidang kepenulisan telah diraihnya antara lain nominator penulis favorit 1997 dan cerpennya yang berjudul AKU MENCINTAIMU SRI masuk sepuluh finalis lomba menulis cerpen kategori sastra yang diselenggarakan oleh Forum Lingkar Pena dan diterbitkan oleh Penerbit Asy Syamil bersama sepuluh finalis yang lain. Beberapa buku telah diterbitkan antara lain Serial Aida, Telaga yang Tak Pernah Kering, Pendar-Pendar Kerinduan, dan kumpulan cerpen Sebaran Wangi Kesturi.
Keunggulan dari kumcer ini, penulis melalui perjalanan hidup tokoh-tokoh cerita, menasihati pembaca secara halus, sehingga pembaca merasa tidak digurui. Sedangkan kelemahan kumcer ini nyaris tidak ada. Mungkin akan lebih sempurna jika kumcer ini menggunakan bahasa gaul sehingga cerita yang berat terasa ringan, dan lebih menarik minat para remaja. Selain itu penulis harus menghindari ending cerita yang mudah ditebak oleh pembaca. Biarpun begitu, secara keseluruhan kumcer ini sangat menarik dan sayang kalau dilewatkan.
Kumcer ini sangat menarik dan cocok dibaca oleh para remaja maupun dewasa. Nilai-nilai Islam disampaikan secara halus melalui tokoh-tokoh cerita. Diharapkan setelah membaca kumcer ini, pembaca mendapatkan hidayah atau semakin meningkatkan keimanan bagi penggemar cerita-cerita Islami, kumcer ini layak menghiasi perpustakaan pribadi Anda.


TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA








DRAMA

PUTRI SALJU DAN CERMIN AJAIB
PARA PELAKU
Putri Salju : 17 tahun, cantik, ramah, penyayang, suka menyanyi, dan menari
Permaisuri : 45 tahun, cantik, sombong, kejam, dan dengki
Pangeran : 20 tahun, tampan, suka berburu, baik hati, dan penolong
Para Kurcaci : 19 tahun, lucu, suka menolong, dan pemberani
Prajurit : 30 tahun, jujur, penyayang, dan tanggung jawab
Pengawal : 30 tahun, licik, sombong, dan jahat
Adegan 1
Pada suatu hari di istana Antah Berantah, permaisuri sedang berdialog dengan cermin ajaib
Permaisuri : (memandang cermin ajaib dengan penuh kesombongan)
“wahai cermin ajaib, katakanlah siapa wanita paling cantik di negeri ini ?.”
Cermin ajaib : “Permaisuri memang cantik, tapi Putri Salju jauh lebih cantik”
Permaisuri : “Hah! Apa katamu? Putri Salju jauh lebih cantik?” (berkacak pinggang sambil berjalan mondar-mandir) “Aku harus mencari cara untuk menyingkirkan anak tiriku itu.”
Adegan 2
Putri Salju terus berjalan tanpa tujuan yang pasti. Karena kelelahan dan kelaparan, putri yang malang itu pun pingsan.
Para Kurcaci : “Hei ada manusia. Wow, cantik sekali. Mari kita tolong.” (beramai-ramai membawa Putri Salju ke rumahnya)
Kurcaci 1 : “Hei lihatlah, dia sudah sadarkan diri.”
Para kurcaci : “Wow, indah sekali matanya.”
Putri Salju : “Si...si...siapa kalian? Aku Putri Salju dari Negeri Antah
Berantah. Terima kasih kalian telah menolongku.”
Para kurcaci : “Kami para kurcaci.”
Kurcaci 2 : “Putri aman di sini.”
Kurcaci 3 : “Betul Putri, kalau Putri mau tinggallah bersama kami.”
Kurcaci 4 : “Kami senang bersahabat dengan Putri.”
Putri Salju : “Terima kasih sahabatku. Mulai sekarang aku akan tinggal
bersama kalian.”
Para Kurcaci : “Horee .... Putri Salju akan tinggal bersama kita.” (berpelukan
dan menari-nari.
Adegan 3
Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, tanpa terasa sudah lama Putri Salju tinggal bersama para kurcaci yang baik hati itu. Sementara itu di istana, permaisuri sangat puas karena merasa dirinya paling cantik. Tiap hari permaisuri bersolek dan mematut-matut diri di depan cermin. Entah kenapa tiba-tiba permaisuri ingin bertanya kepada cermin ajaib.
Permaisuri : “Hei cermin ajaib aku ingin tahu siapa wanita paling cantik di
negeri ini ?. Ayo, cepat katakan! Pasti aku kan? Betul begitu
Cermin ajaib?”
Cermin ajaib : “Ampun beribu ampun Permaisuri. Putri Saljulah wanita
tercantik di negeri ini.”
Permaisuri : “Apa katamu? Bukankah Putri Salju sudah mati? Apa tidak salah
penglihatanmu? Ayo coba perhatikan sekali lagi!” (melotot,
memandang cermin ajaib)
Cermin ajaib : “Benar permaisuri. Anda memang sangat cantik tapi Putri Salju
jauh lebih cantik.”
Adegan 4
Permaisuri sangat marah. Ternyata Putri Salju masih hidup. Maka dipanggillah prajurit yang dulu disuruh membunuh Putri Salju.
Permaisuri : “Hei prajurit! Kamu dulu kusuruh membunuh Putri Salju. Tapi
kenyataannya Putri Salju masih hidup. Ayo, coba jelaskan!”
Prajurit : Ampun Permaisuri. Hamba telah mengkhianati Permaisuri.
hamba tidak tega membunuh Putri Salju. Dia saya tinggal di
sebuah hutan, jauh dari kerajaan ini.”
Permaisuri : “Pengawal! penjarakan prajurit bedebah ini, sampai Putri Salju
benar-benar mati!”
Pengawal : “Baik Permaisuri.” (menarik lengan prajurit dengan kasar) “Ayo
pengkhianat! Tempatmu di penjara bawah tanah yang gelap dan
pengap!”
Adegan 5
Permaisuri menyuruh dua orang prajurit untuk mencari keberadaan Putri Salju. Setelah mengetahui keberadaan Putri Salju, Permaisuri yang sombong dan dengki itu pun menyamar menjadi nenek-nenek dan bermaksud membunuh Putri Salju. Setelah menempuh perjalanan lumayan jauh, sampailah Permaisuri di rumah Para Kurcaci.
Permaisuri : (mengetuk pintu) “Siapa di dalam? Tolong Nenek. Nenek
kedinginan. Nenek kelaparan sudah satu minggu belum makan.”
Putri Salju : (mendengar suara yang memilukan, Putri Salju pun keluar.
betapa terkejutnya Putri Salju melihat nenek tua yang terduduk
lemas di depan pintu) “Nenek? Nenek siapa? Nenek dari mana?
mari masuk Nek cuaca di luar sangat dingin.”
Permaisuri : “Terima kasih Gadis Cantik. Beri aku seteguk air dan sesuap nasi
aku lapar sekali.”
Putri Salju : “Baiklah Nek, tunggu sebentar ya. Kami memiliki banyak
makanan. Nanti Nenek bisa makan sampai kenyang.”
( bergegas ke dapur. Baru saja Putri Salju melangkah,
tiba-tiba nenek tua yang tak lain adalah Permaisuri mencekik
Putri Salju dari belakang). “Si ... si ... siapa kamu?” (Putri salju tak
bisa bernafas akhirnya tak sadarkan diri)
Permaisuri : “Mampus kamu Putri Salju! Selama kamu masih ada, hidupku tak
akan tenang. Tamatlah riwayatmu gadis malang. Ha...ha...ha ....”
(tertawa puas dan segera pergi meninggalkan Putri Salju
ketika mendengar langkah para kurcaci.)
Para Kurcaci : “Putri Salju sahabatku, kami datang buah-buahan
kesukaanmu.”
Kurcaci 4 : “Hei....! Kenapa Putri Salju? Cepat kalian kemarilah ! (duduk
di samping Putri Salju.Kemudian Para kurcaci mendekati Putri Salju. Mereka mengangkat Putri Salju ke tempat tidur)
Putri Salju : “Terima kasih sahabatku. Untung kalian segera datang. Tadi
Permaisuri datang ke sini dan berusaha untuk membunuhku. Aku
takut sekali.”
Kurcaci 3 : “Mulai sekarang, saat kami pergi, Putri tidak boleh keluar rumah.
dan jangan membuka pintu selain kami yang datang.”
Kurcaci 1 : “Jangan takut Putri. Kami akan menjagamu.”
Kurcaci 2 : “Tenanglah Putri, kami tidak akan membiarkan Permaisuri itu
menyakitimu lagi.”
Putri Salju : “Terima kasih sahabatku. Aku ingat baik-baik pesan kalian. Aku
tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian.”
Adegan 6
Permaisuri merasa puas telah berhasil membunuh Putri Salju. Setelah beberapa lama, kesombongan Permaisuri bangkit lagi. Dia kembali berdialog dengan cermin ajaib.
Permaisuri : “Hei, cermin ajaib sahabatku, Putri Salju telah mati. Sekarang
coba katakan siapa wanita paling cantik di negeri ini?”
Cermin ajaib : “Putri Salju, Putri Saljulah wanita tercantik di negeri ini.”
Permaisuri : (begitu terkejut mendengar jawaban cermin ajaib). “Panjang
umur juga putri sialan itu. Rupanya dia belum mati. Aku harus
membunuhnya dengan tanganku sendiri. Kali ini aku tidak boleh
gagal.”
Adegan 7
Setelah kejadian percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Permaisuri. Putri Salju tidak pernah keluar rumah saat kurcaci pergi. Di dalam rumah sudah tersedia cukup makanan dan buah-buahan. Pada suatu hari, Putri Salju sedang asyik bernyanyi dan menari, tiba-tiba pintu diketuk orang dari luar.
Permaisuri : “Nak, tolong Nenek Nak. Tolong belilah buah-buahan yang
Nenek bawa.
Putri Salju : “Maaf Nek, saya tidak bisa membukakan pintu. Saya tidak bisa
menolong Nenek.”(berbicara dari balik pintu)
Permaisuri : “Suaramu sangat merdu. Tentu engkau seorang putri yang sangat
cantik. Tolong Nenek Putri Cantik. Kalau tidak nenek pasti akan
mati. Kalau kamu tidak bisa membuka pintu, kamu kan bisa
membuka jendela.” (terus merayu Putri Salju)
Putri Salju : “Baiklah Nek, aku akan membuka jendela. Masukkan saja
buahnya lewat jendela.” (berjalan menuju jendela)
Permaisuri : “Wow, ternyata kamu lebih cantik dari yang nenek bayangkan.
terimalah ini apel teranum dan terlezat yang pernah Nenek bawa
ayo, terimalah dan rasakan kelezatannya, putri yang baik hati.”
(menyodorkan buah apel pada Putri Salju)
Putri Salju : (buah apel itu begitu menggoda selera Putri Salju yang memang
sangat menyukai buah apel. Putri salju pun segera memakan
buah apel pemberian nenek yang baru saja ditemuinya.)
“Aduh Nek, kepalaku pusing sekali. Tolong aku Nek.”
Permaisuri : “Ha ... ha ...ha... Mampus kau Putri Salju. Buah apel yang kamu
makan itu mengandung racun yang sangat mematikan. Selamat
meregang nyawa anak tiriku tersayang.”
Adegan 8
Betapa terkejutnya para kurcaci melihat Putri Salju tergeletak di lantai sambil memegang buah apel yang belum habis dimakannya. Mereka yakin Permaisuri telah mencoba membunuh Putri Salju dengan apel beracun tersebut. Setelah ditunggu beberapa lama ternyata Putri Salju tak jua bangun dari pingsannya. Sadarlah para kurcaci kalau Putri Salju telah mati. Mereka tidak memakamkan Putri Salju. Para kurcaci meletakkan Putri Salju di sebuah peti kaca yang sangat indah.Putri Salju tampak sedang tertidur nyenyak. Para kurcaci itu tak bosan-bosannya memandang Putri Salju yang sangat cantik.
Para kurcaci : “Malang benar nasibmu Putri Salju.”
Kurcaci 1 : “Terkutuklah Permaisuri yang kejam. Tega-teganya membunuh
Putri Salju.”
Kurcaci3 : “Tidurlah Putri Salju sahabatku, kami akan selalu mejagamu.”
Kurcaci 2 : “Semoga ada keajaiban agar Putri Salju dapat hidup kembali.”
Tiba-tiba muncul peri cantik.
Peri cantik : “Hai para kurcaci, berbahagialah, sahabatmu Putri Salju belum
mati. Dia akan hidup kembali setelah seorang pangeran tampan
dan baik hati mencium keningnya.”
Para Kurcaci : “Siapa kamu wahai makhluk cantik?”
Kurcaci 4 : “Siapapun kamu kami sangat berterima kasih”
Kurcaci 2 : “Benarkah yang kau katakan?”
Peri cantik : “Aku peri. Aku sangat terharu melihat persahabatan kalian.
selamat tinggal Kurcaci yang baik hati. Sebentar lagi pangeran
itu akan datang.”
Adegan 9
Tanpa terasa sudah beberapa bulan Putri Salju terbaring dalam peti kaca. Namun pangeran yang ditunggu belum juga datang. Para kurcaci dengan setia menemani Putri Salju. Tiba-tiba para kurcaci itu ketiduran dan mereka terbangun saat mendengar ringkikan kuda. Betapa terkejutnya mereka. Seperti dalam mimpi saja, di hadapan para kurcaci muncul seorang pangeran yang sangat tampan.
Para kurcaci : “Wow, tampan sekali. Semoga dialah pengeran yang kita tunggu-
tunggu.”
Pangeran : “Siapa kalian? Dan apa yang kalian lakukan?” (turun dari kuda
dan jongkok di dekat para kurcaci)
Kurcaci 2 : “Kami para kurcaci. Kami sedang menunggu sahabat kami Putri
Salju. Dia sudah lama terbaring di sini.”
Kurcaci 1 : “Betul pangeran, kami sedang menanti keajaiban agar sahabat
kami bisa hidup kembali.”
Pangeran : “Oooh .... menarik sekali cerita kalian. Bolehkah aku melihat
Putri Salju?”
Para Kurcaci : “Silakan Pangeran”
Pangeran : “Wow, cantik sekali.” (setelah melihat Putri Salju tanpa sadar
pangeran telah mencium Putri Salju dengan penuh cinta. Ketika
menyadari kelancangannya, pangeran bermaksud minta maaf
kepada para kurcaci. Namun belum sempat dilakukan, Pangeran
melihat Putri Salju membuka matanya dan bibirnya mulai
bergerak-gerak.
Para Kurcaci : “Horee... Putri Salju hidup kembali. Terima kasih Pangeran
( memeluk Pangeran yang masih terpana melihat Putri
Salju hidup kembali)
Putri Salju : “A...aku....di mana? Dan ... siapa pangeran tampan ini?
Kurcaci 3 : “Putri telah berbulan-bulan tak sadarkan diri. Pangeran inilah
yang telah membangunkanmu dari tidur panjangmu.”
Putri Salju : “Terima kasih Pangeran. Maaf aku tidak dapat membalas
kebaikan Pangeran.”
Pangeran : “Maafkan aku Putri.” (sambil memegang tangan Putri Salju).
“Mungkin aku terlalu lancang. Maukah kau menjadi
permaisuriku? Aku ... aku sangat mencintaimu sejak
pandangan pertama.”
Putri Salju : “Baiklah Pangeran, aku bersedia menjadi istri Pangeran. Aku juga
sangat mencintai Pangeran. Tapi izinkan aku mengajak sahabat
sahabatku ini ke istana.”
Pangeran : “Terima kasih Putri.” (mencium tangan Putri Salju). “Pasti
kuizinkan kamu membawa sahabatmu. Mereka adalah sahabatku
juga.”
Kurcaci 4 : “Terima kasih Putri dan Pangeran, kami tidak terbiasa hidup di
Istana, tempat kami disini.”
Para Kurcaci : “Kami sangat bahagia melihat kami bahagia.”
Kurcaci 3 : “Kembalilah ke istana dan kalau ada waktu singgahlah ke sini.”
Adegan 10
Pangeran dan Putri Salju akhirnya menikah dan mereka hidup bahagia. Kabar pernikahan Putri Salju sampai juga ke telinga Permaisuri. Hari-hari Permaisuri dipenuhi oleh iri, dengki dan dendam hingga akhirnya Permaisuri pun menjadi gila. Berbagai tabib sudah berusaha menyembuhkan tetapi gagal.
Permaisuri : “(berjalan sempoyongan sambil membawa cermin ajaib)
“Cermin ajaib sahabatku, coba katakan siapa wanita paling cantik
di negeri ini? Ayo jawab, siapa yang paling cantik ? Aku atau
Putri Salju yang tolol itu?”
Cermin ajaib : “Aku bukan sahabatmu lagi. Kecantikanmu telah sirna karena
kesombongan dan kedengkianmu. Kamu hanyalah perempuan
tua renta yang tidak berguna. Selamat tinggal Permaisuri Gila.
Ha ..ha ..ha” (cermin ajaib terlepas dari genggaman Permaisuri
dan terbang entah kemana).




TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA





CONTOH CERPEN

PULANG

Kulangkahkan kaki menuruti kata hati. Tak kupedulikan lagi terik mentari yang membakar jiwa dan ragaku. Masih menari-nari di pelupuk mata jerit bahagia dan gelak tawa dari teman-temanku yang lulus. Sementara aku terkulai lemas menerima surat ketidaklulusanku. Bukannya aku tidak mau menerima tapi bagaimana dengan reaksi keluargaku? Aku tak punya kekuatan untuk menyampaikan berita buruk ini. Terbayang tubuh kurus bapak, peluh bercucuran membasahi kaos kumalnya. Tapi dari wajahnya terpancar harapan dan semangat yang takkan pernah padam. Berkelebat wajah ibu. Wanita parobaya itu menghabiskan hari-harinya menjadi tukang cuci demi menyambung hidup kami sekeluarga. Air mata membanjiri wajahku. Aku menangis sejadi-jadinya. Takkan kupedulikan lagi tatapan mata dari orang-orang sekelilingku.
Arak-arakkan motor berseliweran di depanku. Sempat kuperhatikan baju mereka yang sudah tidak jelas warna aslinya. Tanda tangan dan semprotan pilox menghiasi seragam putih itu. Aku senang mereka bahagia. Aku sangat ingin berada di tengah-tengah mereka. Tapi rupanya takdir berbicara lain.
Aku bergegas pulang, aku yakin jam segini orang tuaku belum pulang. Sesampai di rumah aku segera ganti baju. Kuputuskan untuk pergi ke Surabaya. Aku teringat pada Wati, teman SMP-ku yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dia bilang majikannya butuh pembantu untuk mengasuh anak. Kubuka buku alamat yang selalu ada dalam tasku. Walaupun belum pernah ke sana aku yakin tidak akan kesulitan. Wati sudah menceritakan rutenya secara detail. Aku naik KRD biar ngirit ongkos.
******
Wati senang sekali dengan kedatanganku, majikannya juga. Aku diterima sebagai pengasuh anak. Alhamdullilah aku bahagia sekali, paling tidak ada yang mau menampungku. Kami tinggal satu kamar. Malam itu kulihat Wati tidur nyenyak, sementara aku tak sedetik pun dapat memejamkan mata. Teringat ayah, ibu, dan adikku Agung. Mereka pasti sudah mengetahui ketidaklulusanku dan bingung mencariku. Air mataku kembali menetes. Aku tak kuasa membendungnya lagi.
“Eh Yan, kenapa menangis?” Kupeluk Wati erat-erat, agar tidak curiga aku bilang kangen sama keluarga di kampung. Ia pun memakluminya.
“Sudahlah lama-lama juga terbiasa. Aku dulu juga begitu. Bahkan sampai satu minggu aku tidak bisa tidur karena ingat rumah. Sudahlah, tidur yuk, besok pagi kita harus bekerja.”
Sudah satu minggu aku tinggal di keluarga Firman. Mereka sangat baik. Aku sedikit dapat melupakan keluargaku. Ada keinginan memberitahu keluargaku tentang keberadaanku tapi segera kuurungkan niatku. Tugasku di sini tidak berat hanya mengasuh putranya Bu Firman, namanya Firda. Masih kecil baru berusia dua tahun. Maklum suami istri ini keduanya bekerja. Kalau Firda sudah tidur aku membantu pekerjaan Wati sahabatku walaupun sebenarnya dia selalu melarangku.
Pada suatu malam tiba-tiba badanku demam. Kucoba untuk menahannya. Wati mengompresku dan memberiku biogesik. Tapi demamku makin tinggi. Katanya aku menggigau, menyebut-nyebut bapak dan ibuku.
“Kangen sama keluarga to Yan ? tanya Bu Firman. Kebetulan Ibu dan Bapak akan ke Blora, kalian boleh pulang. Nanti ibu antar sampai rumah sekalian berkenalan dengan keluargamu“. Kulihat Wati senang sekali.
Loh kamu kok nggak gembira to Yan, katanya kangen sama bapak ibu ? “
Aku tak dapat membendung air mataku. “Yanti tidak ikut pulang Buk. Yanti ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk Bapak dan Ibu.”
******
Bapak dan Ibu Firman sedang sibuk berkemas-kemas dibantu oleh Wati. Tugasku seperti biasa mengasuh Firda. Bel berbunyi, pasti ada tamu. Aku bergegas membukakan pintu.
“Mas Raka?” Begitu terkejutnya aku sampai Firda hampir jatuh dari gendonganku. Mas Raka adalah putranya Pak RT, orangnya sangat baik. Seingatku dia kuliah di Surabaya. Dia juga alumni SMA- ku.
“Alhamdullilah, akhirnya aku dapat menemukanmu Yan.” Mas Raka membuka pembicaraan.
“Apa kabar Yan?”
“Pak Galang?” Aku makin terkejut lagi. Ternyata Mas Raka tidak sendiri tapi disertai Pak Galang wali kelasku yang baik hati itu.
“Dari mana mas tahu aku di sini?” Tanyaku setelah mempersilakan Mas Raka dan Pak Galang duduk.
“Keluarganya Wati. Dari surat yang dikirim Wati kami tahu kalau kamu bersama Wati di sini. Karena itu kami bergegas menjemputmu sebelum kabur lagi.”
Tidak berapa lama Bapak dan Ibu Firman ikut nimbrung pembicaraan kami.
“Begini Pak, Bu. Saya gurunya Yanti mohon maaf akan mengajak Yanti pulang karena Bapaknya sakit keras. Selain itu Yanti juga harus melanjutkan ke Paket C.” Pak Galang dan Mas Raka sambung menyambung menceritakan permasalahanku. Kulihat Bu Firman sangat terkejut tapi beliau memakluminya.
“Maafkan Yanti Pak, Bu. Yanti tidak bermaksud membohongi Bapak dan Ibu. Yanti bingung sekaLi harus kemana dan bagaimana?”
“Ya sudahlah Yan, kamu pulang saja dulu, kasihan orang tuamu. Nanti setelah ujian Paket C kamu bisa kembali ke sini. InsyaAllah kalau ada rezeki Ibu akan mengkursuskan kamu. Mengenai biaya untuk ujian Paket C Insya Allah Ibu bisa membantu. Belajar yang rajin ya Yan, kami selalu menunggumu.”
******
Pulang. Akhirnya aku pulang. Berbagai perasaan berkecamuk di hati. Senang sih senang. Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan keluarga. Tapi siapa juga yang tidak sedih ketika harus berbagi kegagalan. Mana bisa Bapak dan Ibu menerima kegagalanku.Aku teringat saat awal aku masuk SMA. Bapak dan Ibu bersikeras melarangku karena tidak ada biaya. Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja susah. Sehari makan sehari puasa, itu sudah biasa. Tapi karena aku terus memaksa karena aku ingin sekolah, akhirnya beliau pun mengizinkan tapi dengan syarat aku harus belajar sungguh-sungguh. Betapa senangnya aku waktu itu. Aku bangga sekali dapat masuk SMA favorit. Nilaiku memang lumayan bagus sehingga dengan mudah diterima di SMA manapun.
Tapi sekarang apa yang terjadi, aku gagal, aku tidak lulus. Aku tidak mau dan tidak akan menyalahkan siapa pun. Mungkin ini yang terbaik bagiku. Aku sudah belajar, sudah berdoa tapi siapa sangka aku tidak lulus. Benar-benar tragis, benar-benar menyedihkan. Nilai bahasa Indonesia dan Bahasa Inggrisku bagus tapi nilai ekonomiku jatuh. Ini benar-benar di luar prediksiku.
Aku menata perasaanku. Terbayang di mataku bapak terbaring lemah di ranjang. Karena kelelahan, aku pun tertidur. Dalam tidur aku bermimpi, saat itu kelulusan. Aku lulus. Aku gembira sekali. Aku berada di tengah teman-temanku, bau pilox yang menyengat hidungku tak kuhiraukan. Bajuku penuh dengan goresan pilox warna-warni. Tanda tangan pun menghiasi seragamku. Aku pulang dengan bangga.Aku teriak-teriak kegirangan sambil memeluk Bapak dan Ibu yang telah menungguku dengan harap-harap cemas di rumah. Aku lulus. “Aku lulus Pak, Bu.
“Yan, Yanti bangun kita sudah sampai di rumah.” Suara lembut Wati membuyarkan impianku. Aku terjaga. Alhamdullilah sudah sampai di rumah. Aku bergegas turun, begitu tergesa-gesa sampai aku melupakan orang-orang baik yang telah mengantarku. Aku berlari menuju kamar Bapak.
“Bapak maafkan Yanti Pak. Maafkan Yanti telah membuat malu keluarga. Telah menyusahkan Bapak dan Ibu.” Kupeluk tubuh Bapak yang makin kurus. Aku terisak dalam pelukannya.
“Sudahlan Yan, yang penting kamu pulang. Bapak tidak marah, Bapak ngerti kok. Kamu sangat berarti bagi Bapak. Tidak lulus ya ndak apa-apa to Yan. Kata Pak Galang kamu bisa ikut Paket C. Nanti Pak Galang yang akan membantu.”
Setelah berbincang-bincang dengan keluargaku Bapak dan Ibu Firman mohon diri. “Yan, kami pulang dulu ya nanti kalau ada apa-apa telepon saja. Ini untuk biaya ujian paket C dan gaji kamu selama ini.”
“Terima kasih. Bapak dan Ibu telah banyak membantu saya. InsyaAllah kalau sudah beres saya akan kembali ke Surabaya.” Kucium dan kepeluk Firda. Gadis kecil ini menangis minta kugendong. Mungkin dia tahu kalau untuk sementara kami harus berpisah.
“Udah Firda ayo ikut Bunda dulu.” Mbak Yanti mau istirahat.
Pak Galang ikut masuk ke kamar Bapak. Wali kelasku yang bijaksana ini menepuk-nepuk bahuku.
“Sabar ya Yan. Kamu bikin susah orang tua saja. Segala sesuatu kan bisa dibicarakan. Untung Wati berkirim surat kalau tidak kemana lagi kami harus mencarimu.”
Kupeluk Wati erat-erat seakan enggan untuk melepaskan. Berulang-ulang kukatakan .” Terimakasih Wat, kamu telah banyak menolongku. Dengan apa aku harus membalasmu.”
“Sebenarnya aku tidak tahu kalau kamu ada masalah. Aku hanya cerita pada Ibu kalau sekarang kamu bersama aku. Untunglah aku kirim surat, padahal biasanya aku jarang sekali kirim surat. Memang jalannya harus begini. Yang sabar ya Yan aku selalu menanti dan mendukungmu.”
“Bapak sampai bingung. Teman-temanmu juga membantu mencarimu. Coba lihat, bapakmu seperti ini kan gara-gara mikirin kamu. Jangan diulang lagi ya Yan. Yang sabar nanti Bapak urusin Paket C kamu. Belajar lagi ya. Bapak yakin InsyaAllah kamu berhasil. Ya udah Bapak pulang dulu nanti kalau ada apa-apa Bapak ke sini lagi.”
“Terima kasih atas bantuannya. Semoga Allah yang membalas kebaikan Bapak.” Pak Galang pulang diantar oleh Mas Raka. Aku, Ibu, dan Wati mengantarkan sampai halaman rumah.
Tidak berapa lama Wati pun ikut pulang. Rumah kami memang bersebelahan dan kami bersahabat sejak kecil. Setelah itu tetangga berdatangan ke rumah untuk mengabarkan aku. Memang itulah kebiasaan di desaku. Mereka sangat perhatian.
“Yang sabar ya Yan. Kami percaya kamu anak pintar, hanya nasib saja yang membuat kamu gagal. Insya Allah ini yang terbaik untukmu. Diambil hikmahnya saja ya Yan.” Bu RT menghiburku.
“Yan mandi sana trus nanti kita makan bareng. Ibu telah memasakkan sayur asem dan pepes pindang kesukaan mu.”
Bapak langsung bisa bangun melihat kedatanganku. Wajahnya kelihatan cerah. Kuberikan uang hasil kerjaku selama satu bulan kepada ibu. Bu Firman memang baik banget. Beliau memberikan oleh-oleh lumayan banyak untuk ibu dan beberapa potong baju layak pakai untuk keluargaku. Baju itu masih bagus banget untuk keluargaku. Bapak dan Ibu memilih baju dan langsung memakainya.
“Aku menangis dan makin lama tangisku makin keras. Sudahlah Yan, jangan menangis, Ibu bisa mengerti keadaanmu.”
“Tidak Bu, Yanti tidak sedih. Yanti menangis karena sangat bahagia. Yanti bersyukur memiliki keluarga yang sangat pengertian. Ternyata banyak hikmah dari semua ini. Yanti dapat bertemu dengan keluarga yang sangat baik yang mau menolong kita juga guru dan teman-teman yang tidak kalah baiknya. Yanti bahagia sekali Bu. Yanti benar-benar minta maaf karena telah menyusahkan Bapak dan Ibu.”
Malam ini aku tidur nyenyak banget. Pikiranku sudah sedikit tenang. Aku bahagia dapat kembali ke tengah-tengah keluargaku Ada juga sih kerinduan pada Firda yang sudah kuanggap adik sendiri.
******
Pagi ini kami sekeluarga berkumpul di dapur. Seperti biasa aku membantu Ibu memasak. Sedangkan adikku menemani Bapak yang sedang asyik makan singkong rebus dan kopi panas. Tiba-tiba terdengar suara motor memasuki halaman rumahku.
“Assalamualaikum.” Terdengar suara salam tapi kok ramai banget. Aku bergegas ke depan
“Waalaikumsalam.”
Teman-teman sekelasku datang. Kangen juga dengan mereka. Mereka satu persatu memelukku memintaku untuk bersabar. Maklumlah aku satu-satunya yang tidak lulus di XII IPS 2.
Kami ngobrol kesana-kemari. Ternyata mereka adalah sahabat sejatiku. Di saat suka kami bersama bahkan di saat duka pun kami tetap bersama. Setelah satu jam berbincang-bincang mereka pun pulang. Tiba-tiba Fajar ketua kelasku memberikan amplop padaku.
“Ini dari teman-teman untuk berobat ayahmu. Jangan dinilai dari jumlahnya tapi niat kami baik kok. Terima ya Yan.”
“Tidak usah Jar, aku sudah sangat senang kalian mau main ke rumahku. Tidak usah repot-repot seperti ini. Aku tidak mau menyusahkan kalian.”
“Terima Yan, kami akan kecewa kalau kamu tidak mau menerimanya. Berarti kamu tidak menganggap kami sebagai sahabat.”
Aku menerimanya. Tanpa terasa air mataku menetes. Aku sangat terharu dengan kebaikan teman-temanku.
Kuberikan uang itu pada bapak. “Bapak, ini ada rezeki untuk kita.”
“Alhamdullilah, Allah memberikan rezeki berlimpah lewat teman-teman kamu. Tiga ratus ribu rupiah Yan. Alhamdullilah bapak bisa istirahat. Untuk sementara tidak usah menarik becak lagi.”
Aku bersyukur atas segala nikmat Allah yang diberikan kepadaku. Aku memang gagal tapi bukan berarti aku tidak dapat bangkit lagi. Banyak hikmah dari kegagalanku ini. Terima kasih Allah. Mentari bersinar begitu lembut menyapa kabut yang mewarnai pikiran dan perasaanku. Kan kusambut hari esok dengan penuh harapan.


TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA




APRESIASI CERPEN
INDAHNYA PERSAHABATAN DALAM “PULANG”

A. SINOPSIS
Yanti, putri seorang penarik becak dan tukang cuci tak kuasa menerima kegagalan. Dia satu-satunya siswa yang tidak lulus di SMA-nya. Yanti melarikan diri dari rumah. Dia menemui sahabatnya Wati, yang menjadi pembantu rumah tangga di rumah keluarga Firman, di Surabaya. Beruntunglah keluarga Firman sangat baik dan dia diterima sebagai pengasuh anak. Pada suatu hari Yanti dikejutkan dengan kedatangan Raka, putra ketua RT dan Pak Galang, wali kelasnya. Mereka mengajak Yanti pulang dan mengabarkan kalau ayahnya sakit keras. Akhirnya Yanti pun pulang. Orang tuanya senang sekali melihat Yanti telah kembali. Ayahnya yang sakit langsung sembuh. Keluarga Firman menanggung biaya ujian kejar Paket C dan Pak Galang yang mendaftarkannya. Teman-teman sekelasnya pun langsung mengunjungi Yanti, begitu mengetahui Yanti sudah pulang. Bahkan mereka memberikan uang Tiga ratus ribu rupiah untuk membantu biaya pengobatan ayahnya. Walaupun gagal, Yanti tetap bersyukur memiliki keluarga, guru, teman dan sahabat yang sangat baik dan selalu menolongnya.
B. TEMA
Cerpen “PULANG” ini bertemakan hikmah di balik kegagalan. Yanti, tokoh utama cerpen ini mengalami kegagalan. Dia satu-satunya siswa yang tidak lulus di sekolahnya. Tetapi di balik kegagalan itu, dia mendapatkan hikmah yang luar biasa. Dia memiliki sahabat yang tulus menolongnya. Dia ditolong oleh keluarga Firman yang dermawan. Raka, putra ketua RT, dan Pak Galang, wali kelasnya pun turut memberikan pertolongan. Tetangga dan teman-teman sekelas Yanti sangat berempati atas kegagalan Yanti. Orang tua yang dikhawatirkan akan marah ternyata dengan lapang dada mereka menerima kegagalan Yanti.
C. PENOKOHAN
NO NAMA WATAK/KARAKTER BUKTI/FAKTA
1 Yanti Berbakti pada orang tua dan rajin Yanti berusaha membahagiakan orang tuanya dan tidak mau menyusahkan orang tuanya. Yanti juga rajin belajar dan rajin bekerja.
2 Wati Setia kawan Wati dengan tulus menolong Yanti ketika sahabatnya itu membutuhkan pertolongan
3 Bapak /Ibu Firman Bijaksana dan dermawan Beliau tidak memarahi Yanti ketika tahu sebenarnya Yanti kabur dari rumah. Bahkan beliau membiayai ujian paket C yang akan diikuti Yanti dan memberikan pakaian layak pakai untuk keluarga Yanti.
4 Pak Galang Bijaksana, tanggung jawab Pak Galang menjemput Yanti di Surabaya dan berjanji mendaftarkan Yanti untuk mengikuti ujian paket C
5 Raka Suka menolong Raka menjemput Yanti di Surabaya
6 Orang tua Yanti Sabar, penyayang dan tanggung jawab Walaupun ekonomi mereka sangat kekurangan tetapi mereka menuruti keinginan Yanti untuk sekolah. Bahkan ketika Yanti tidak lulus dan kabur dari rumah, mereka tidak marah dan memaafkan tindakan Yanti.

D. ALUR./PLOT
1. Berdasarkan jalannya ceritanya, cerpen ini menggunakan alur maju. Ceritanya dimulai ketika Yanti tidak lulus kemudian dilanjutkan Yanti kabur dari rumah dan cerita diakhiri saat Yanti kembali ke keluarganya.
2. Berdasarkan erat tidaknya hubungan antar cerita, cerpen ini menggunakan alur erat. Cerpen tidak dapat dipisah menjadi beberapa cerita dan kalau dipisah maknanya kabur atau bahkan tidak bermakna.
3. Berdasarkan konflik dalam cerpen, maka cerpen ini menggunakan alur antiklimaks. Cerita dimulai dengan peristiwa yang menegangkan yaitu saat Yanti tidak lulus dan kabur dari rumah. Kemudian ketegangan menurun saat Yanti bekerja pada keluarga Firman. Dan ending cerita ini Yanti kembali ke tengah-tengah keluarga untuk melanjutkan masa depannya.
E. LATAR/SETTING
1. Waktu : siang hari, malam hari, sore hari, dan pagi hari
2. Tempat : di Jalan, di rumah Yanti, di mobil, dan di rumah keluarga
Firman.
3. Suasana : sedih, tegang, gembira, dan terharu
F. GAYA BAHASA
Ide cerita cerpen ini sangat menarik. Namun sayang dikemas dengan bahasa semibaku. Cerpen ini akan lebih menarik lagi jika menggunakan ragam bahasa gaul sehingga para remaja akan tertarik untuk membacanya.
G. SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW
Cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Pengarang menyebut tokoh utama dengan kata ganti orang pertama yaitu aku. Ini merupakan bukti bahwa cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama.
H. AMANAT
Setelah membaca cerpen ini ada beberapa amanat atau pesan yang dapat saya tangkap.
1. Manusia berusaha dan Allah-lah yang menentukan hasilnya. Manusia berencana dan rencana Allah-lah yang akan terjadi.
2. Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Jadikanlah kegagalan sebagai pemacu semangat untuk lebih maju dan berprestasi sebagaimana kata pepatah “kegagalan adalah jembatan menuju keberhasilan.”
3. Sahabat sejati adalah orang yang selalu ada di dekat kita saat suka maupun duka.
4. Tolong-menolong adalah perbuatan mulia dan sangat dianjurkan oleh agama. Oleh karena itu, jangan segan untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan kita.
I. NILAI DAN KAITANNYA DENGAN REALITA KEHIDUPAN
a. Nilai Religius (keagamaan)
Seorang anak harus berbakti kepada orang tua. Realitanya tidak semua berbakti pada orang tuanya. Ada anak yang sangat berbakti dan ada juga anak yang durhaka pada orang tua, bahkan tega membunuh orang tua dengan cara sangat kejam.
b. Nilai Sosial
i. Kita harus memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan pertolongan kita. Realitanya, semakin jauhnya manusia dari ajaran agama membuat manusia tampil sebagai manusia materialistis dan individualisme. Mereka menumpuk harta sebanyak-banyaknya dan mau memberikan pertolongan apabila ada balasan yang menguntungkan. Biarpun begitu masih ada manusia yang berjiwa sosial walaupun jumlahnya sangat sedikit.
ii. Sahabat sejati sangat membantu kita dalam menghadapi cobaan hidup. Realitanya sulit sekali mencari sahabat sejati. Seseorang yang kita anggap sahabat sejati justru menikung kita dari belakang. Jangan mudah menyimpulkan seseorang itu sahabat sejati sebelum kita mengujinya terlebih dahulu. Jangan sampai serigala berbulu domba kita anggap sebagai sahabat sejati.
c. Nilai Edukatif (pendidikan)
Keagagalan adalah bagian dari kehidupan yang harus disikapi dengan lapang dada, pantang menyerah dan semangat untuk terus maju. Realitanya, banyak manusia yang makin terpuruk saat menerima kegagalan. Gara-gara tidak lulus sekolah seorang siswa bunuh diri. Gara-gara cintanya ditolak seorang pemuda menjadi pemabuk bahkan memakai narkoba. Sikap masyarakat yang seolah-olah menyudutkan mereka yang gagal, semakin memperburuk mental orang-orang yang gagal sehingga mereka menjadi salah jalan.. Biarpun begitu ada juga manusia yang belajar dari kegagalan. Mereka segera introspeksi diri, menyusun langkah baru, dan menghadapi realita hidup dengan penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi.

TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA




APRESIASI PUISI
KERINDUAN PADA KAMPUNG HALAMAN
DALAM PUISI “BILA AKU MENGENANG”

BILA AKU MENGENANG

Mencumbui angin, melalui helai rambutmu
Aku mengenang, ranting-ranting pohon
Yang patah di halaman rumah dan perkampungan
Maka, izinkan aku membelai dupa memantrai semesta
Agar jagat menguat pada titik awal permulaan

Menyaksikan kupu-kupu dari balik jendela
Aku terkenang, masa kanakku yang hilang
Sebelum senja menanggalkan segaris cahaya
Di ruas jalan kampung tempat kamu-aku bermain

Membuka buku harian, aku terkesima
Pada warna pena yang pernah kutumpahkan
Di malam kelam
Kamu-aku saling bertutur-mengenang
Kampung halaman yang tenggelam
Sementara usia kita semakin menua

Oleh : Mahwi Air Tawar

A. PARAFRASE PUISI
(AKU) mencumbui angin (yang berhembus), melalui helai rambutmu (yang panjang
Aku mengenang (kembali), ranting-ranting pohon (mahoni)
Yang patah di halaman rumah (ku) dan perkampungan (kita)
Maka, izinkanlah aku (Tuhan) membelai dupa dan memantrai semesta alam
Agar jagat (ku) menguat pada titik awal permulaan (kehidupan)

(Aku) menyaksikan kupu-kupu (berkejaran) dari balik jendela (kamarku)
Aku terkenang (kembali), masa kanak-kanakku yang hilang (ditelan arus kehidupan)
Sebelum senja menanggalkan segaris cahaya (terang)
Di ruas jalan kampung tempat kamu-(dan) aku bermain (-main)

(Ketika) membuka buku harian, aku (sangat) terkesima
Pada warna pena yang pernah kutumpahkan di malam (yang) kelam itu
Kamu – (dan) aku saling bertutur (kata) dan mengenang (kembali) kampung halaman (kita) yang tenggelam (oleh kemajuan teknologi)
Sementara usia kita semakin menua.
B. TEMA
Sebagaimana judulnya, puisi ini mengangkat tema kerinduan pada kampung halaman yang asri, rindang dan penuh kedamaian. Sebagai bukti adalah bait pertama, baris ke-4 dan 5

Maka, izinkanlah aku membelai dupa memantrai semesta
Agar jagat menguat pada titik awal permulaan

Bait ke dua baris ke-2
Aku terkenang, masa kanakku yang hilang

Bait ketiga baris ke-4 dan 5
Kamu-aku saling bertutur, mengenang
Kampung halaman yang tenggelam
C. AMANAT
Amanat atau pesan yang disampaikan oleh penyair melalui puisi ini adalah :
a. Hendaknya kita menjaga kelestarian alam yang merupakan karunia Allah SWT.
b. Hendaknya kita tidak melupakan tanah kelahiran, yang penuh kenangan masa kanak-kanak dan masa remaja.



D. NILAI DAN KAITANNYA DENGAN REALITA KEHIDUPAN
Puisi ini mengandung nilai sosial yaitu sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian alam. Adapun realitanya, dengan kehidupan, jarang sekali ada manusia yang mau menjaga kelestarian alam. Yang terjadi justru sebaliknya manusia merusak alam semesta. Sebagai contoh illegal logging, pembakaran hutan, pembangunan yang tidak memperhatikan AMDAL, dan membuang sampah di sembarang tempat. Dampak yang ditimbulkan sudah kita rasakan seperti banjir, tanah longsor, kemarau yang berkepanjangan, dan berbagai penyakit akibat polusi.
E. MAKNA PUISI
1. Makna tiap bait
a. Bait Pertama
Penyair ingin kembali ke masa kecilnya di perkampungan yang masih asri dan rindang. Mungkin sekarang penyair tinggal di sebuah kota yang bising atau kampung halaman penyair telah berubah menjadi perkotaan yang padat, kumuh, dan penuh polusi.
b. Bait Kedua
Penyair teringat pada masa kanak-kanak bersama kekasih yang kini telah menjadi istrinya. Bermain-main di jalan kampung yang asri dan rindang. Tetapi, semua itu tinggal kenangan dan berganti dengan lalu lalang kendaraan dan polusi udara.
c. Bait Ketiga
Ketika membaca buku hariannya, penyair teringat saat dia menyatakan cintanya pada kekasih yang kini telah menjadi pendamping hidupnya. Bersama istri tercintanya, penyair mengenang kembali masa-masa indah dan membahagiakan di kampung halaman. Tetapi penyair sadar, usianya sudah tua dan tidak akan mampu mengembalikan “keperawanan” kampung halamannya
2. Makna keseluruhan
Puisi ini menceritakan kerinduan penyair pada kampung halamannya. Penyair teringat pada masa kanak-kanak, saat bermain-main di kampung halamannya yang asri, rindang dan damai. Penyair sangat kecewa, kampung halamannya telah tergilas oleh kemajuan teknologi dan berubah menjadi kota yang bising dan jauh dari kedamaian. Penyair dan kekasihnya, yang kini telah menjadi istrinya, hanya bisa mengenang masa-masa indah di kampung halaman. Usia yang makin tua membuat penyair sadar bahwa dirinya tidak akan bisa mengembalikan suasana kampung halaman seperti dahulu. Tugas para generasi mudalah untuk menjaga kelestarian alam.





TOLONG KASIH GAMBAR YANG SESUAI YA. MAKASIH ATAS KREATIFITASNYA

























BIODATA PENULIS

Retno Kurniawati, lahir di Tuban 19 Februari 1974. Putri dari Ibu Masrijati dan almarhum Bapak Ahmad Sujadi ini meraih gelar sarjana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dari IKIP Negeri Surabaya yang sekarang telah berganti nama menjadi UNESA.
Penulis yang sebenarnya bercita-cita menjadi psikolog ini sudah menyadari kalau memiliki bakat menulis sejak SD. Tetapi baru aktif menulis setelah mengajar di SMA Negeri 1 Jatirogo. Di sela-sela kesibukan mengajar. Penulis berusaha menyalurkan bakat menulisnya. Beberapa tulisannya pernah dimuat di majalah Annida, Ummi dan Horizon.
Keinginan untuk menulis buku sebenarnya sudah muncul 4 tahun lalu. Bahkan waktu itu sudah menghasilkan 2 tulisan berupa kumpulan cerpen dan psikologi remaja. Namun baru sekarang penulis mewujudkannya. Namun karena suatu hal buku tersebut belum diterbitkan.
Saat ini penulis tercatat sebagai pengajar di SMA Negeri 1 Padangan, Bojonegoro. Selain menerbitkan buku psikologi remaja, cita-cita terbesar penulis yang belum tercapai adalah menimang buah hati. Penulis mohon doa kepada pembaca agar cita-citanya diridhoi Allah swt.. Istri dari Bapak Agus Setiawan ini tinggal di Kompleks Perhutani Jalan Trembesi No 002 RT 02 RW 04 Desa Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.


MOHON FOTOKU DISERTAKAN DI HALAMAN INI YA. MAKASIH.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved