pesan untuk putra-putri tercinta

BEKAL UNTUK SISWA-SISWI TERCINTA
Oleh : RETNO KURNIAWATI, S.Pd.
GURU SMA NEGERI 1 PADANGAN – BOJONEGORO



“Masa depan yang begitu absord, memerlukan persiapan tersendiri agar kita mampu menapakinya dengan baik. Tugas seorang gurulah membantu siswa dalam mempersiapkannya. Berbagai bekal telah diberikan oleh guru kepada siswa. Dengan harapan kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang “sempurna”, menguasai IPTEK dengan dilandasi oleh IMTAK. Sosok yang begitu dinantikan oleh Ibu Pertiwi tercinta.”
Tidak hanya orang tua yang mengharapkan keberhasilan siswa, gurupun sangat mengharapkan keberhasilan anak didiknya. Ada kebanggaan tersendiri saat melihat siswa berhasil dalam menapaki masa depan. Sebagai seorang guru, masa-masa menjelang UNAS dan kelulusan adalah masa yang paling mendebarkan. Berbagai persiapan telah dilakukan, berbagai bekal telah disiapkan. Namun perasaan khawatir selalu ada. Semua itu merupakan bukti betapa besar kasih sayang dan tanggung jawab guru kepada siswa. Berikut ini adalah gambaran berbagai bekal yang telah diberikan oleh guru kepada siswa.

IMTAK
Ibarat bangunan, iman adalah pondasi. Kalau pondasinya kokoh, maka bangunan itu akan tegak berdiri walaupun badai menerjang. Demikian halnya dengan keimanan. Orang yang imannya kuat tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. Mereka yang kecanduan narkoba, melakukan berbagai tindak kriminalitas termasuk para koruptor, salah satu penyebabnya adalah lemahnya IMTAK. Kalau iman mereka kuat, faktor-faktor lain seperti kurangnya kasih sayang dan salah pergaulan tidak akan berpengaruh. Iman telah menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, apa yang harus dilakukan dan apa saja yang dilarang. Iman akan membimbing manusia untuk selalu dalam kebaikan.


IPTEK
IPTEK mutlak dikuasai oleh siswa. Apalagi seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi siswa dituntut membekali diri dengan IPTEK agar dapat bersaing di bursa kerja yang kian hari kian ketat. Teknologi identik dengan biaya yang mahal. Oleh karena itu, siswa harus menjalani masa sekolah dengan sebaik-baiknya. Apalagi dengan dapatkan pelajaran Teknologi Informatika. Siswa SMP diharapkan sudah bisa mengoperasikan program-program dasar seperti Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point dan bisa mengakses internet. Ini kesempatan bagi siswa untuk memperdalam IPTEK.
Kesempatan menuntut ilmu di bangku sekolah harus digunakan sebaik-baiknya. Mungkin siswa tidak menyadarinya. Oleh karena itu, guru bisa memotivasi siswa dengan mengetengahkan fakta di masyarakat bahwa tidak semua anak usia sekolah bisa sekolah. Sewajarnyalah jika siswa memanfaatkan fasilitas sekolah dengan sebaik-baiknya. Siswa tidak cukup belajar di kelas siswa bisa memperdalam IPTEK dengan membaca berbagai media cetak di perpustakaan, mengikuti berbagai ekstrakurikuler dan aktif dalam organisasi sekolah.

JUJUR
Jujur adalah sikap terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap insan. Namun seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam memperoleh sesuap nasi, lembat laun kejujuran mulai terkikis. Kejujuran harus ditanamkan sejak dini. Tidak hanya orang tua yang harus menanamkan kejujuran pada anak, tapi guru pun harus berperan aktif. Jangan pernah ada alasan apapun untuk bersikap tidak jujur.
Mulailah jujur dari hal-hal kecil seperti mengerjakan PR sendiri walaupun salah, mengerjakan ulangan harian. Tidak mencari-cari alasan saat terlambat atau belum mengerjakan PR. Kalau siswa sudah terbiasa jujur maka sampai dewasa pun mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang jujur. Dan kalau kelak mereka menjadi pemimpin maka mereka pun termasuk kategori pemimpin yang jujur. Apalagi dilandasi oleh keimanan maka kejujuran akan semakin tertanam kuat di sanubari para siswa. Jujur sangat penting bagi kehidupan pribadi seseorang bahkan para koruptor telah merampok harta negara dengan segala kelicikkannya merupakan contoh pribadi yang tidak jujur. Bangsa ini sudah sangat terpuruk dengan makin bertambahnya tikus-tikus berdasi yang berkeliaran di negeri ini. Tugas mulia bagi seorang guru untuk mendidik pribadi yang jujur.

MASA DEPAN
Wawasan tentang masa depan sangat penting bagi siswa. Bisa jadi siswa tidak pernah berpikir tentang masa depan bahkan takut berbicara tentang masa depan. Padahal sudah saatnya siswa SMA berpikir dan merencanakan masa depan. Masa depan seperti apakah yang diharapkan? Ingin jadi apa? Langkah-langkah apa yang harus disiapkan serta gambaran kendala yang akan dihadapi sekaligus solusi yang mungkin bisa dilakukan?
Tugas seorang gurulah membimbing siswa dalam merencanakan masa depan yang diimpi-impikannya. Masa depan mutlak harus direncanakan. Jangan hanya berpangku tangan sambil menunggu datangnya keberuntungan. Masa depan harus diperjuangkan dengan sekuat jiwa dan raga. Jangan mengkambinghitamkan takdir ketika kegagalan menimpa. Takdir benar-benar Rahasia Allah SWT. Kita tidak tahu bagaimana suratan takdir kita. Sebagai manusia tugas kita hanya berusaha dan hasilnya kita serahkan pada Allah SWT.

POTENSI
Bisa jadi siswa tidak menyadari potensi yang dimiliki. Tugas seorang gurulah untuk membantu siswa dalam menggali sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki. Potensi sebesar apapun tidak akan ada artinya jika tidak dikembangkan. Siswa dapat menyalurkan potensinya melalui pengembangan diri dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Misalnya yang berbakat di bidang musik bisa ikut pengembangan diri musik. Bagi mereka yang hobi bermain peran dapat ikut pengembangan diri teater. Kesempatan emas ini tidak boleh dilewatkan oleh siswa. Kalau siswa sungguh-sungguh mengikuti pengembangan diri atau ekstrakurikuler maka mereka akan memiliki skill atau keterampilan yang bisa diperdalam di perguruan tinggi atau dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

DISIPLIN
Disiplin merupakan salah satu kunci keberhasilan. Oleh karena itu guru harus menanamkan kedisiplinan kepada siswa. Karena tidak semua siswa memiliki jiwa disiplin maka tidak ada salahnya kalau disiplin itu dipaksakan siswa dilatih disiplin dalam segala hal. Melalui tata tertib sekolah siswa akan belajar bersikap disiplin. Bagi siswa yang melanggar tata tertib sudah tentu sekolah akan memberikan sanksi. Kali pertama siswa mentaati tata tertib sekolah karena terpaksa agar tidak mendapatkan sanksi. Namun lama-kelamaan disiplin itu telah menyatu dalam kepribadian mereka. Karena mereka menyadari betapa pentingnya kedisiplinan bagi kehidupan.
Bagi siswa yang memang sudah disiplin, guru tinggal memotivasi mereka untuk meningkatkan kedisiplinan. Tugas yang paling berat adalah menanamkan kedisiplinan pada siswa yang pada dasarnya tidak disiplin. Semua memang perlu waktu. Siswa yang demikian perlu mendapatkan perhatian yang ekstra dari para guru. Tidak ada yang tidak mungkin kalau mau berusaha. Besi yang begitu keras saja bisa dibengkokkan apalagi manusia yang memiliki pikiran dan perasaan.

GEMAR MEMBACA
Tidak semua siswa suka membaca. Tugas seorang gurulah membudayakan gemar membaca kepada siswa. Di sela-sela mengajar guru bisa menjelaskan tentang berbagai manfaat membaca dan contoh orang-orang yang sukses karena rajin membaca. Selain itu guru bisa menceritakan buku-buku bagus yang telah dibacanya atau berita-berita menarik di surat kabar. Bisa juga secara intens guru memberi tugas kepada siswa yang ada kaitannya dengan membaca.
Betapa pentingnya membaca sudah tidak diragukan lagi. Negara-negara maju selalu didukung oleh masyarakat yang gemar membaca. Kalau negara kita ingin maju, tidak ada kata terlambat, mari kita budayakan gemar membaca di kalangan siswa dan masyarakat pada umumnya. Agar siswa betah berlama-lama di perpustakaan maka pihak sekolah harus menciptakan suasana yang nyaman di perpustakaan serta melengkapi dengan berbagai media cetak yang sangat diperlukan oleh siswa.

KREATIF
Siswa adalah generasi muda yang kelak akan melanjutkan estafet pembangunan. Seiring dengan kemajuan teknologi agar negara kita tidak semakin tertinggal dan terpuruk dalam kegagalan maka diperlukan generasi muda yang kreatif. Mereka diharapkan mampu memberikan terobosan-terobosan baru dengan ide-ide inovatifnya. Dalam hal ini guru berperan dalam mempersiapkan generasi muda yang kreatif, inovatif. Seperti sebuah peribahasa, “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” atau pepatah jawa, “kacang ora ninggal lanjarane”, maka hanya guru-guru yang kreatiflah yang akan “melahirkan” siswa yang keratif juga, dalam mengajar guru bisa menggunakan berbagai metode yang cocok dengan kondisi siswa sehingga mampu membangkitkan kreativitas siswa.

Demikian tadi opini singkat tentang berbagai bekal yang harus dimiliki oleh siswa. Tulisan ini tercipta sebagai wujud kecintaan dan kepedulian penulis kepada generasi muda. Semoga dapat menjadi pemikiran bersama dalam mempersiapkan kader-kader bangsa. Teriring salam untuk siswa-siswi tercinta di SMA Negeri 1 Padangan – Bojonegoro. Selamat merangkai dan meniti masa depan. Semoga kesuksesan senantiasa menyertai langkah kalian.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved