MAAF

Akulah pengukir luka di hatimu
Ketidakberdayaan dan kekhilafanku tlah menodai kesucian hatimu
Maaf… walau kusadar kata ini takberarti bagimu
Tapi…hanya ini yang kupunya
Kuterima edakan emosimu dengan kepasrahan
Hanya doa yang tersisa
Semoga luka di hatimu kan terobati
Dengan hadirnya biddari dari surga
Kunantyikan selalu maafmu
Walau aku tak punya nyali menatap nganga di hatimu
Aku takut bara itu kan membakarku
Menghanguskan insane yang tak putus mengharapkan maafmu
Setan tlah merasuki jiwa suciku
Hingga aku tega menikam ulu hatimu
Aku tersadar saat darah putih menetes dari tubuhmu
Dengan setulus hati
Kupinta maaf darimu
Duhai Rabbi bukakan pintu hati-Nya
Agar tsk ada lagi dendam
Kunantikan maafmu saudaraku
MAAF
Sebuah kata sirnakan dendam dan benci
Tulus dari bilik hati seorang insane
Terucap saat diri terpuruk dalam dosa

Sebuah kata padamkan emosi
Bukan kekalahan
Tapi kemenangan dalam melawan ego
Menundukkan hawa nafsu
Sebuah kata padamkan emosi

Bentengi diri
Dari kekhilafan
Menuju keridhaan Illahi

UNTUK PUTRA-PUTRIKU
Betapa teriris hati ini
Melihatmu asyik dengan duniamu daripada belajar
Takkulihat kepolosan di wajahmu
Yang nampak justru kepalsuan
Miris hati ini menatap masa depan
Saat etika ketimuran taklagi kau miliki
Akankah ibu pertiwi makin terpuruk?
Untaian nasihatku tak ada yang membekas dalam dalam memoriku
Namun aku tetap bertahan
Mengikuti panggilan jiwa
Menebar nasihat untukmu
Izinkan aku mengantarmu ke gerbang keberhasilan
Karena kaulah penerus estafet pembangunan
Maju mundurnya bangsa ini ada di pundakmu
Bangkitlah putra-putriku
Jangan terbuai oleh angan-angan semu
Larut dalam fatamorgana
Songsonglah masa depan dengan IMTAK dan IPTEK
Doaku selalu menyertaimu
Mogaku selalu menyertaimu
Moga hidayah dan ridha Alah selalu bersamamu

IZINKAN AKU TUHAN
Izinkan aku Tuhan
Kembali ke jalan-Mu
Saat setitik cahaya
Menerangi gulita hatimu

Izinkan aku Tuhan
Menjadi lentera
Menerangi dunia keciku
Dengan setitik ilmu-Mu

Izinkan aku Tuhan
Mengharapkan maghfirah-Mu
Saat diri takkuasa menahan panas neraka-Mu

Izinkan aku Tuhan
Merasakan surga-Mu
Menatap wajah-Mu dengan penuh cinta dan kerinduan

Izinkan aku Tuhan
Meniti jalan-Mu
Dengan syariat-Mu

SAHABAT
Kaukah itu?
Yang setia mendengarkan keluh kesahku
Yang menghiburku saat aku dalam puncak kesedihan
Yang mengingatkanku saat aku terlupa

Sahabat…
Kita adalah sepasang pribadi
Kau menempati ruang khusus di hatiku
Selain suami, anak, dan ayah bundaku

Ku ingin kau bahagia
Gapailah asa yang tersisa
Dengan semangat yang selalu
Kau pompakan padaku

Aku mencintaimu sahabatku
Aku mencintaimu karena Allah SWT
Kau lebih dekat dari saudara kandungku
Yang tak pernah berhenti berbagi
Entah bahagia entah air mata

SAHABAT
Tanpa ikrar kita bertahan pada kesetiaan seorang sahabat
Kulalui hari-hari bersamamu
Canda tawa dan pola tingkah kita
Tak pelangi yang menari-nari di gelapnya malam
Begitu indah
Begitu damai
Semoga persahabatan kita abadi



Oleh: Retno Kurniawati, S.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Padangan-Bojonegoro
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved