MENEROPONG PERAN STRATEGIS PEREMPUAN

Oleh: Retno Kurniawati S,Pd.
Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan wujud penghormatan kepada kaum perempuan terutama para ibu. Layakkah kaum ibu mendapatkan penghormatan yang begitu besar? Tulisan kali ini akan membahas peran strategis kaum ibu yang menunjukkan betapa besar peran seorang ibu dalam mempersiapkan generasi muda.
PERAN DI RUMAH TANGGA
Peran seorang perempuan dalam keluarga sangatlah besar. Di balik kesuksesan laki-laki pastilah ada seorang perempuan yang hebat. Laksana Adam dan Hawa, laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Laki-laki yang lebih didominasi oleh pikiran dan perempuan yang lebih didominasi oleh perasaan akan saling mewarnai sehingga menampilkan pribadi yang seimbang antara pikiran dan perasaan. Seiring dengan kemajuan zaman, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menuntut ilmu sehingga tidak menutup kemungkinan seorang istri memiliki kecerdasan yang setara atau bahkan lebih tinggi dari suaminya. Sebagai seorang istri, idealnya perempuan tidak hanya menjadi pendengar yang baik tetapi jadilah pendengar yang cerdas. Kapan harus mendengarkan dan kapan harus memberikan komentar yang menyejukkan hati. Mengingatkan, saat suami melakukan kesalahan dan bukan sebaliknya membiarkan suami terjerumus dalam kesalahan. Tidak hanya itu, seorang istri juga harus bisa mengelola keuangan keluarga jangan sampai besar pasak daripada tiang. Sungguh peran yang tidak ringan. Dan seorang isri yang cerdas insyaAllah akan sanggup melaksanakannya.
Sebagai seorang ibu adalah tugas yang sangat mulia. Mempersiapkan generasi muda, mempersiapkan calon pemimpin bangsa.Tugas seorang ibu tidak sekadar menyiapkan makanan untuk putra-putrinya tetapi lebih dari itu. Dari tangan seorang ibulah akan lahir generasi muda yang berkualitas. Ibu dengan penuh kesabaran dan kasih sayang akan membesarkan dan mendidik putra-putrinya. Menjadi teladan yang baik bagi putra-putrinya. Seiring dengan perkembangan teknologi, tugas ibu saat ini sangatlah berat. Era teknologi dan informasi akan sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seorang anak. Tugas seorang ibulah (sudah tentu bersama ayah) untuk membekali anak dengan pondasi keimanan yang kuat sehingga anak tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang kurang sehat.InsyaAllah semua itu bisa dilakukan oleh seorang ibu mengingat secara umum seorang anak lebih dekat dengan ibunya daripada dengan ayahnya. ASI yang diberikan oleh seorang ibu kepada buah hatinya akan semakin menjalin kedekatan batin antara seorang anak dengan ibundanya. Kedekatan hubungan batin inilah yang memberikan peluang besar bagi seorang ibu untuk mewarnai kepribadian putra-putrinya. Seorang ibu yang berkualitas insyaAllah akan melahirkan putra-putri yang berkualitas pula. Sebuah tantangan yang besar bagi kaum ibu dalam mempersiapkan calon pemimpin bangsa, agar negara Indonesia segera terbebas dari berbagai krisis multidimensi.
PERAN DI MASYARAKAT
Sebagai warga negara yang baik, seorang perempuan harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Rasa cinta kepada tanah air ini tidak cukup diucapkan tetapi harus diwujudkan dengan perbuatan. Misalnya dengan mencintai produk dalam negeri dan melestarikan budaya Indonesia. Kalau kita kaitkan dengan keadaan Indonesia saat ini banyak peran yang dapat dilakukan oleh seorang perempuan. Keadaan Indonesia yang carut-marut, krisis multidimensi yang tidak kunjung berakhir, berbagai musibah yang tidak henti-hentinya menimpa bangsa indonesia semakin membuat kita makin terpuruk. Perempuan dengan segala potensi yang dimilikinya dapat ikut andil dalam mencari solusi atas permasalahan nasional tersebut. Sebagai seorang istri, perempuan dapat selalu mengingatkan suami agar senantiasa jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Sebagai seorang pendidik perempuan harus sungguh-sungguh dalam menyiapkan generasi muda. Sebagai seorang selebritis, perempuan harus mampu menampilkan sikap yang baik karena sebagai publik figur segala gerak-geriknya selalu diperhatikan bahkan dicontoh oleh masyarakat.Sebagai seorang jurnalis harus mampu menyampaikan berita-berita aktual yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme sekaligus mencerdaskan bangsa. Sebagai ahli agama seorang perempuan harus mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Sebagai apa saja seorang perempuan harus menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.
Sebuah nasihat yang patut direnungkan oleh kaum perempuan bahwa wanita itu tiang negara, kalau wanitanya baik maka majulah suatu negara dan kalau wanitanya buruk maka hancurlah suatu negara. Sungguh peran sangat menentukan. Sudahkah perempuan Indonesia menyadarinya? Dan sudahkah perempuan Indonesia melaksana peran tersebut dengan sebaik-baiknya? Peran perempuan memang sangat besar dalam menentukan roda pembangunan. Seorang pemimpin negara lahir dari rahim seorang ibu. Bahkan seorang bandar narkoba pun juga terlahir dari rahim seorang ibu.
Seorang perempuan yang lebih didominasi oleh perasaan sudah selayaknya memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Sebagai contoh ketika melihat saudara kita ditimpa musibah kaum perempuan dapat menggalang dana untuk membantu meringankan beban mereka entah berupa sembako, pakaian layak pakai, uang atau bahkan bantuan tenaga. Kalau semua itu tidak dapat dilakukan maka dapat membantunya dengan doa. Semua bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi mereka yang sedang ditimpa musibah. Dan bukan sebaliknya, perempuan menutup mata, telinga, bahkan hati saat melihat saudara sebangsa dan setanah air ditimpa musibah. Sibuk menghambur-hamburkan uang utuk sesuatu yang tidak berarti hanya demi gengsi.
PERAN DI DUNIA KERJA
Karena tuntutan ekonomi, banyak perempuan yang terjun di dunia kerja untuk menopang perekonomian keluarga. Oleh karena itu perempuan harus pandai-pandai membagi waktu antara rumah tangga dan pekerjaan. Saat di bekerja perempuan harus konsentrasi dengan pekerjaannya dan saat di rumah perempuan harus konsentrasi dengan urusan rumah tangga. Perempuan jangan sampai mengkambinghitamkan pekerjaan rumah sebagai alasan tidak profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya di di dunia kerja. Jangan sampai kesibukan di dunia kerja menyebabkan seorang perempuan melupakan kewajibannya sebagai istri sekaligus sebagai ibu. Jangan sampai seorang ibu menyerahkan anaknya secara total kepada pembantu. Orang tua tetap harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putra-putrinya. Banyak kasus kenakalan remaja yang disebabkan oleh kurangnya kasih sayang. Orang tua sibuk bekerja dan anak hanya mendapatkan limpahan materi. Para orang tua terlalu asyik dengan karirnya masing-masing Mereka lupa kalau anak tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga kasih sayang.Ketika hal buruk terjadi pada anak, orang tua akan saling menyalahkan. Suami menyalahkan istri yang dianggap tidak bisa mendidik anak. Istri tidak mau ketinggalan menyalahkan suami karena melemparkan tanggung jawab kepada istri. Dan anaklah yang menjadi korban.
SEBAGAI HAMBA ALLAH
Sebagai hamba Allah seorang perempuan sebagaimana laki-laki memiliki tugas untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Ibadah ini tidak sekadar melaksanakan rukun iman dan rukun Islam tetapi semua aktivitas positif yang diniatkan karena Allah SWT maka akan dinilai sebagai ibadah. Bekerja, melayani suami dan mendidik putra-putri tercinta, dan belajar bagi seorang siswa dan mahasiswa kalau diniatkan ibadah maka akan dinilai sebagai ibadah. Seorang perempuan yang taat beribadah akan melahirkan anak yang shaleh dan shalehah.Sebagai apa saja mereka akan melaksanakan perannya dengan sebaik-baiknya karena mereka selalu merasakan pengawasan Allah SWT.
Agama Islam sangat memuliakan perempuan. Berbagai peraturan agama yang diberikan kepada perempuan sebenarnya adalah untuk menjaga kehormatan perempuan itu sendiri. Seperti kewajiban bagi seorang perempuan yang sudah baligh untuk menutup aurad. Peraturan bagi seorang perempuan agar disertai mahram saat keluar rumah.Dan masih banyak peraturan lainnya yang semuanya itu bertujuan untuk memuliakan dan menjaga keselamatan seorang perempuan. Banyak kisah yang menujukkan kemuliaan seorang perempuan. Pada zaman Rasulullah, ada kisah tentang Alqamah yang durhaka kepada ibundanya sehingga dia mengalami kesulitan ketika sakaratul maut. Ada lagi kisah seorang anak yang masuk surga karena dia dengan penuh keikhlasan menggendong ibunya yang sedang sakit untuk menunaikan ibadah haji. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang menunjukkan kemuliaan seorang ibu. Fenomena yang terjadi saat ini, pemerkosaan yang terjadi pada wanita, nasib para TKW yang diperlakukan tidak manusiawi di luar negeri, berbagai perselingkuhan yang terjadi semua itu disebabkan oleh tindakan kaum perempuan yang menyimpang dari fitrahnya yang melanggar peraturan agama.
Mengingat betapa strategisnya peran seorang ibu sudah selayaknya kita mempersiapkan kaum perempuan dengan bekal pendidikan yang cukup. Karena generasi muda yang berkualitas pastilah terlahir dari rahim seorang ibu yang berkualitas pula. Jangan biarkan kaum perempuan terpuruk dalam ketidakberdayaan. Jangan biarkan kaum perempuan terjerumus dalam fatamorgana yang menyesatkan. Jangan biarkan kaum perempuan menodai kesucian dan menghancurkan harga dirinya dengan tindakan bodoh. Selamat hari ibu untuk ibu-ibu Indonesia. Mari kita bangkit, dan membuktikan kecintaan kita pada ibu pertiwi tercinta dengan menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dalam IMTAk maupun IPTEK.
Penulis adalah Guru SMA Negeri 1 Padangan, Bojonegoro, Jatim
MENANAMKAN GEMAR MEMBACA PADA ANAK
Buku adalah jendela dunia. Melalui buku kita dapat mengetahui perkembangan dunia. Namun sayang tidak semua orang mau menyisihkan waktu luangnya untuk membaca.Media elektronika seperti TV lebih menarik perhatian anak daripada membaca yang terkesan membosankan. Mengingat betapa pentingnya membaca bagi kemajuan bangsa, opini singkat ini akan membahas kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua agar anaknya gemar membaca. Anak adalah generasi muda yang kelak akan melanjutkan estafet pembangunan. Dengan melahirkan generasi yang gemar membaca, insyaAllah kondisi bangsa yang terpuruk ini akan berganti dengan kejayaan.
1. TELADAN
Rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Sebelum anak mengenyam pendidikan formal maka anak akan belajar banyak hal di rumah. Dalam hal ini orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan kepada anak. Kalau orang tua menghendaki putra-putrinya gemar membaca, maka sejak dini orang tua harus membiasakan anak gemar membaca. Orang tua tidak cukup hanya memberikan nasihat. Tetapi akan lebih efektif lagi jika orang tua memberikan teladan. Misalnya orang tua selalu mengisi waktu senggangnya dengan membaca. Anak cenderung mengikuti perilaku orang tuanya. Kalau orang tuanya menyukai bunga maka anak pun akan menyukai bunga juga. Dan kalau orang tua berbicara dan bersikap kasar maka anak pun akan tumbuh sebagai pribadi yang kasar. Demikian halnya ketika orang tua rajin membaca maka anak pun akan rajin membaca sebagaimana orang tuanya. Agar anak gemar membaca orang tua bisa orang tua harus membiasakan sejak dini.
2. HADIAH
Anak akan senang jika mendapatkan hadiah. Misalnya saat ulang tahun, saat kenaikan kelas, saat lebaran karena anak dapat puasa sebulan penuh, atau saat orang tua dari bepergian. Hadiah yang diberikan oleh orang tua biasanya berupa mainan bagi anak-anak, baju, handpone, dan benda-benda berharga lainnya. Untuk menanamkan gemar membaca kepada anak, orang tua bisa membiasakan memberikan hadiah berupa buku, majalah, atau kamus. Dengan begitu anak akan terbiasa dengan buku. Misalnya lagi kalau habis bepergian orang tua biasanya membawa oleh-oleh berupa makanan. Kebiasaan membeli oleh-oleh tetap dilanjutkan hanya saja oleh-olehnya yang diganti dari makanan menjadi buku atau majalah yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
3. MENGKONDISIKAN
Orang tua bisa mengkondisikan anak agar gemar membaca. Misalnya ketika anak masih kecil orang tua bisa membacakan dongeng atau cerita anak. Selain itu orang tua bisa juga membelikan buku-buku yang bergambar kepada anak. Apalagi sekarang banyak sekali buku dan majalah yang dapat dipilih, sesuai dengan perkembangan usia anak. Anak memang belum dapat membaca. Paling tidak dengan melihat buku tersebut anak sudah mulai mengenal buku dan pada akhirnya akan mencintai buku. Selain itu kalau memungkinkan orang tua memiliki perpustakaan pribadi di rumah yang berisi buku, majalah, dan suat kabar. Perpustakaannya tidak harus bagus yang penting ada banyak literatur yang bisa dibaca. Kalau bisa disediakan ruangan khusus yang nyaman digunakan untuk membaca bersama keluarga. Cara lain yang bisa dilakukan dalam mengkondisikan anak adalah dengan meletakkan buku dan majalah serta tabloid di ruang tamu atau rak khusus, pokoknya yang mudah terjangkau oleh anak. Dengan begitu anak yang malas membaca akan termotivasi untuk membaca. Mula-mula mereka mungkin hanya iseng-iseng tapi lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan dan mereka menjadi gemar membaca.
4. JALAN-JALAN
Siapa sih yang tidak suka jalan-jalan. Tidak hanya anak-anak, orang tua pun juga suka jalan-jalan. Banyak objek yang bisa dikunjungi saat jalan-jalan seperti pusat perbelanjaan, objek wisata, atau sekadar keliling kota. Pada hari libur orang tua bisa mengajak anak-anaknya jalan-jalan.Tidak ada salahnya objek jalan-jalannya diubah atau ditambah. Ajaklah anak-anak jalan-jalan ke perpustakaan. Sekarang kan banyak perpustakaan yang dikelola secara profesional.Literatur yang lengkap dan tertata dengan rapi, ruangan yang didesain sedemikian rupa sehingga sangat kondusif untuk membaca. Bahkan ada perpustakaan yang dipadu dengan kafe atau kafe yang dipadu dengan perpustakaan. Setelah anak lelah membaca kita dapat mengajak anak menikmati sajian aneka makanan di kafe. Bisa juga mengajak anak ke toko buku. Apalagi sekarang banyak toko buku dengan desain yang sangat menarik sehingga akan membuat pengunjung betah berlama-lama di dalamnya. Bisa juga mengajak anak ke pusat perbelanjaan, sambil menyelam minum air. Selain belanja, orang tua bisa mengajak anak melihat-lihat buku dan majalah yang sekarang selalu ada di hampir semua pusat perbelanjaan. Suruh anak memilih buku dan majalah yang disukainya. Bahkan tempat-tempat rekreasi sekarang juga menyediakan taman bacaan seperti Kyai langgeng. Sanak dapat membaca di alam terbuka sambil menikmati indahnya pemandangan.
5. MANFAAT
Orang tua bisa menjelaskan kepada anak manfaat membaca. Misalnya dengan membaca kita dapat memperoleh hiburan yang tidak akan kita peroleh di media elektronik. Kita dapat memperluas wawasan dengan membaca. Kita dapat memperoleh ide-ide cemerlang dengan membaca.Kita dapat mengisi waktu senggang agar lebih bermanfaat dengan membaca. Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita peroleh dengan membaca. Menjelasklan manfaat membaca ini sangat penting agar anak lebih termotivasi untuk membaca. Tidak hanya itu, orang tua bisa memberikan contoh orang-orang yang berhasil karena membaca, baik tokoh dalam negeri maupun luar negeri.
6. MOTIVASI
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam memotivasi anak. Salah satunya dengan memberikan pujian dan hadiah. Misalnya ketika anak selesai membaca satu cerita, orang tua bisa memberikan pujian. Ketika anak selesai membaca satu buku orang tua bisa memberikan hadiah berupa buku atau majalah atau yang lainnya. Pujian dan hadiah yang diberikan oleh orang tua dapat memotivasi anak untuk membaca. Perhatian yang diberikan oleh orang tua juga merupakan motivasi bagi anak. Misalnya ketika anak sedang membaca, orang tua bisa bertanya, “Wah lagi asyik membaca ya.” Bisa juga orang tua melihat sepintas bacaan yang dibaca oleh anak atau ikut membaca beberapa paragraf atau halaman kemudian memberikan komentar. Wah bagus sekali buku yang kamu baca. Nanti kalau sudah selesai cerita ke Bunda ya.
7. IBADAH
Bagi keluarga muslim, orang tua bisa menjelaskan kepada anak kalau membaca itu merupakan perintah agama.Bahkan ayat yang pertama kali turun kepada Rasulullah Muhammad SAW adalah Iqra yang artinya adalah bacalah. Yang harus kita baca tidak hanya kitab suci Alquran tetapi semua ilmu pengetahuan yang dapat mencerdaskan hati dan pikiran. Jadi kalau kita membaca berarti kita telah melakukan ibadah dan insyaAllah akan mendapat pahala dari Allah SWT. Semakin rajin membaca berarti semakin banyak ilmu pengetahuan dan insyaAllah semakin banyak pahala yang diperoleh. Anak kecil yang masih jernih pikirannya biasanya kan sangat antusias kalau berbicara tentang surga. Beda dengan remaja yang sudah mulai terkontaminasi pikirannya sehingga kadang ingat surga dan kadang dengan mudah melupakannya. Kadang rajin beribadah dan kadang ogah-ogahan untuk melakukan ibadah. Kalau anak-anak mengetahui kalau membaca merupakan ibadah dan bisa mengantarkan mereka ke surga sebagaimana yang diimpikan selama ini, akan semakin memotivasi mereka untuk membaca. Dan orang tua bisa mengarahkan buku-buku yang sebaiknya dibaca serta buku apa saja yang tidak boleh dibaca.
Demikian tadi beberapa kiat yang dapat kita lakukan agar buah hati kita rajin membaca. Negara yang berhasil pastilah warganya memiliki minat baca yang tinggi. Orang yang cerdas pastilah rajin membaca. Tugas orang tualah menanamkan gemar membaca sejak dini karena minat baca akan sulit dipaksakan ketika anak sudah tumbuh dewasa. Apalagi bagi kaum muslimin, membaca merupakan perintah Allah SWT. Iqra, bacalah. Itulah ayat yang pertama kali turun. Menunjukkan betapa pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup seseorang bahkan bagi kemajuan suatu negara. Marilah para ibu, kita budayakan gemar membaca di keluarga kita agar tercipta generasi yang cerdas yang sangat dinantikan oleh ibu pertiwi tercinta.
Oleh: Retno Kurniawati, S.Pd.
Penulis adalah Guru SMA Negeri 1 Padangan, Bojonegoro, Jatim
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved