lima puisiku

BUNDA

Kelelahan tergambar di wajahmu
Saat roda kehidupan bergerak perlahan
Maafkan putrimu bunda
Yang tak kuasa menghapus kabut tebal
Yang menutupi gurat kecantikanmu
Izinkan putri kecilmu mendayung bahtera
Membangun mahligai nan agung dan suci


LABUHAN HATI

Berdua merajut mimpi
Melambungkan angan
Mencipta sebuah melodi
Canda dan air mata
Sebuah harmoni kan tercipta
Saat dua hati menyatu
Dalam ikatan suci
Menuju keridhaan Illahi


MAAF

Sebuah kata meluncur dari relung hati
Saat diri terpuruk dalam penyesalan
Hancurkan gumpalan kebencian
Mengetuk pintu-pintu jiwa
Entah berapa kali terucap
Bibir ini tak kuasa menghitung


ASAKU 1


Dengan apa aku harus menggapaimu ?
Kuikuti kata hati
Merangkak meniti takdir
Kubertanya pada sang waktu
Akankah asa menjadi nyata
Menyatu dalam hembusan nafasku



ASAKU 2

Ku bukan pungguk merindukan bulan
Menimang buah cinta
Mencium wangi tubuhnya
Mendengar celotehnya
Menikmati setiap detik perkembangannya
Aku hanyalah seorang perempuan
Yang mengais kebahagiaan
Mengharapkan karunia Allah SWT
Akan hadirnya buah hati


SEBAIT PUISI

Dengan sebait puisi kuungkapkan semua rasa
Dengan sebait puisi kuuntai nasihat
Untuk orang-orang tercinta
Dengan sebait puisi kurangkai asa yang berserakan di relung jiwa


UNGKAPAN JIWA

Betapa sulit menembus hatimu
Egomu terlalu kuat menghalangi semua nasihatku
Kadang kelelahan menguasai jiwa
Rasa cinta dan tanggung jawab
Memaksaku terus bertahan
Mencari celah menembus hatimu


BIDADARI

Seutas bahagia kau ulurkan
Tapi luka yang kau terima
Hidup dalam bayang-bayang sesal
Mungkinkah sang waktu mampu sembuhkan lukamu ?
Ketulusan hati
Kebesaran jiwamu
Membuatku kian terpuruk


SAHABAT 1

Takdir tlah pisahkan kita
Meninggalkanmu di ujung harapan
Lambaian tanganmu lemah kurasa
Parau suaramu gambarkan kesedihan
Selamat tinggal sahabatku
Izinkan aku mengarungi asaku
Sepoi angin mengantarkan dukamu
Camar menceritakan kesedihanmu
Hanya air mata yang kukirimkan untukmu
Bertahanlah sahabatku
Selangkah lagi asa kan menyapa
Kabut tebal kan sirna dari wajahmu


SAHABAT 2

Bayangmu begitu lekat di kalbuku
Kurasakan betapa lelah jiwamu
Terombang-ambing dalam pusaran waktu
Ingin kubalut luka hatimu
Tapi ...... hanya untaian doa yang kupunya
Tersenyumlah sahabatku
Jangan pernah ada air mata lagi


DILEMA

Berdiri di persimpangan
Terpaku menatap sebuah bayang
Tak kuasa kaki ini melangkah
Hati seakan terbelah
Bak makan buah simalakama
Terpekur dalam diam
Mengapa harus memilih ?
Di saat hati tak lagi berdaya







RINDU

Kukirim rindu tuk SMAJA tercinta
Kala dada ini tak sanggup lagi
Menyimpan kenangan
Ingin kubangun SMAJA tercinta
Dengan semangat dan idealismeku
Namun waktu tlah memisahkan kita
Saat langkah ini berpijak
Di bumi Malowapati
Cintaku padamu takkan pernah luruh
Walau daun-daun jati berguguran
Namamu abadi, terpatri di jiwa


ARTI KEHIDUPAN


Hidup laksana mimpi
Sesat jiwa mengembara
Menuju Arasyi
Terpuruk dalam sesal
Kala berada di ujung mimpi
Tobat tiada arti
Kala Izrail menyapa diri
Senyum tlah berganti air mata
Tak ada lagi yang bisa digapai
Teriakan tak lagi berarti
Semua menjauh dan kian jauh



Oleh : Retno Kurniawati, S.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Padangan
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved