SEMANGAT KEJUJURAN DI TAHUN PELAJARAN BARU

Oleh: Retno Kurniawati
Guru SMAN 1 Padangan Bojonegoro
Tahun pelajaran baru identik dengan semangat baru, seragam baru, bahkan bisa jadi sekolah baru, dan teman baru, pokoknya sesuatu yang baru. Banyak harapan yang digantungkan pada tahun ajaran baru. Sudah seharusnyalah momen yang sangat kondusif ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk sebuah perubahan besar. Jangan biarkan semangat yang menggebu-gebu ini luntur karena tidak dimanajemen dengan baik.
UNAS sudah lewat tetapi berbagai peristiwa saat UNAS masih terasa hangat dalam ingatan. Berbagai penyimpangan yang terjadi pada dasarnya bermuara pada ketidakjujuran. Ketidakjujuran adalah “penyakit hati yang kronis” yang harus segera diatasi. Cara menanganinya tidak bisa instan. Perlu waktu untuk menanamkan kejujuran pada diri siswa. Dan perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk menanganinya.Momen tahun pelajaran baru adalah saat yang tepat untuk menanamkan kepribadian kepada siswa.
Jujur adalah satu kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan. Jujur dalam perkataan dan jujur dalam perbuatan. Siswa harus dikondisikan untuk senantiasa bersikap jujur. Jujur dalam mengerjakan tugas, jujur dalam mengerjakan soal ulangan, dan jujur dalam segala hal. Sudah tentu harus disertai dengan reward dan punishment. Bagi siswa yang senantiasa bersikap jujur harus diberi reward entah berupa ucapan entah berupa hadiah. Demikian halnya dengan siswa yang tidak jujur, harus mendapatkan punishment entah berupa teguran ataupun sanksi yang bersifat mendidik. Dengan adanya reward dan punishment maka akan memotivasi siswa untuk bersikap jujur dan “membunuh” keinginan siswa untuk bersikap tidak jujur.
Selain pemberian reward dan punishment guru dapat mengkondisikan siswa dengan memasang kata mutiara, slogan, dan poster tentang kejujuran di lingkungan sekolah seperti di dalam kelas, di kantin sekolah, dan di tembok-tembok sekolah. Dengan demikian siswa akan terkondisi untuk senantiasa bersikap jujur. Misalnya saat ulangan, siswa yang berencana untuk nyontek akan malu ketika memandang kata muatiara di dalam kelas tentang kejujuran. Misalnya Kejujuran adalah sebagian daripada iman. Demikian halnya ketika di kantin, siswa akan malu untuk berbuat curang ketika melihat poster yang betuliskan Jujurlah di manapun kamu berada, karena ada Malaikat yang siap mencatat segala perbuatan kita. Ketika siswa berada di BP dan berencana untuk bersilat membohongi guru BP, akan mengurungkan niatnya ketika melihat slogan, Jujurlah dalam perkataan dan Perbuatan. Karena kejujuran adalah sumber ketenangan jiwa. Misalnya lagi ketika di perpustakaan siswa mengurungkan niatnya untuk mengambil buku ketika membaca tulisan, Raihlah sesuatu yang halal dengan cara yang halal.
Masih ada lagi yang bisa dilakukan dalam menanamkan kejujuran misalnya dengan memberikan ceramah tentang kejujuran saat guru menjadi Pembina upacara dan beberapa menit sebelum pelajaran dimulai. Guru memberikan gambaran berbagai manfaat ketika seseorang berbuat jujur dan akibat dari berbagai ketidakjujuran yang dilakukan. Sehingga siswa menyadari betul konsekuensi yang akan diterima ketika dia bersikap jujur atau sebaliknya. Selain itu bisa juga diadakan lomba mengarang tentang kejujuran dan pidato dengan tema kejujuran. Dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan oleh para guru dalam menanamkan kejujuran kepada siswa.
Seberapa pentingkah kejujuran bagi siswa? Jujur tidak hanya milik siswa tetapi harus dimiliki oleh setiap insan. Kalau semua orang atau sebagian besar orang bersikap jujur maka tidak akan terjadi KKN(Korupsi, kolusi, dan nepotisme). Dan masyarakat akan merasakan kesejahteraan hidup. Kekayaaan alam Indonesia benar-benar akan dinikmati oleh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Kejujuran harus ditanamkan sejak dini di dalam keluarga, disekolah, dan masyarakat.Siswa adalah generasi muda yang kelak akan melanjutkan estafet pembangunan. Kalau kita ingin negara ini maju maka kita harus menyiapkan generasi muda yang berkualitas salah satunya adalah yang memiliki sifat jujur.
Kalau dikaitkan dengan UNAS. Berbagai kecurangan yang dilakukan oleh siswa disebabkan tidak adanya sifat jujur dalam diri siswa. Selain itu siswa juga tidak memiliki rasa percaya diri sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk meraih keberhasilan.Dan kalau pun mereka berhasil maka keberhasilan semulah yang mereka dapatkan karena tidak murni dari pemikiran siswa. Yang diperlukan oleh bangsa ini tidak sekadar nilai di atas kertas tetapi harus disertai dengan kemampuan yang memadai. Oleh karena itulah kejujuran mutlak ditanamkan kepada siswa agar UNAS benar-benar menjadi tolok ukur keberhasilan siswa dalam belajar.
Siswa yang terbiasa bersikap jujur akan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah SWT sehingga ada atau tiadanya pengawasan guru siswa akan senantiasa bersikap jujur. Guru tidak perlu marah-marah kepada siswa karena jengkel dengan sikap siswa yang sulit untuk diatur karena siswa sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kalau semua siswa seperti ini maka PBM (proses belajar mengajar) akan kondusif dan siswa dapat belajar dengan nyaman. Demikian halnya saat UNAS siswa akan mengerjakan soal-soal UNAS dengan penuh kejujuran Sudah tentu sebelumnya siswa akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, bisa dengan belajar, mengikuti bimbingan belajar dan mengikuti try out. Dan bagi mereka yang beragama Islam mereka akan ebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan puasa, membaca Alquran dan shalat hajat serta shalat tahajud. Begitulah, kejujuran akan memotivasi siswa untuk belajar dengan giat. Karena setiap siswa tentu ingin berhasil dalam belajar. Siswa mengakui kelemahannya dan berusaha memperbaiki dirinya.
Tugas seorang gurulah untuk menanamkan kejujuran kepada para siswanya. Sudah tentu tidak cukup dengan perkataan tetapi juga harus diwujudkan dalam perbuatan. Guru harus memberikan teladan kepada siswa dengan senantiasaa bersikap jujur. Guru memberikan nilai sesuai dengan kemampuan siswa tanpa memandang faktor-faktor lain yang bisa mengurangi keobjektifan dalammemberikan penilaian. Selamat berjuang para guru, didiklah generasi muda bangsa ini menjadi pribadi yang jujur.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support Download CV
Copyright © 2011 Safira All Rights Reserved